Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bupati Tapamuli Tenga (Tapteng), Bakhtiar Ahmad Sibarani bersikeras dan memastikan akan tetap membuka belajar tatap muka sekalipun tidak diizinkan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. Alasannya, selain karena tinggal 26 orang lagi pasien positif terpapar Covid-19 di daerahnya, persoalan tidak semuanya siswa di sana memiliki smartphone untuk belajar jarak jauh juga menjadi dasar ia membuka sekolah belajar tatap muka.
Menurut Gubernur Edy Rahmayadi, kalau alasannya smartphone, hal itu bisa dicarikan solusinya secara bertahap. Ia pun mengingatkan Bakhtiar agar jangan mengorbankan nyawa anak-anak hanya karena ngotot mau buka belajar tatap muka di sekolah di masa pandemi Covid-19.
"Itulah yang harus dicari solusinya, bukan kita korbankan anak didik," ujar Gubernur Edy , Jumat (05/02/2021), menanggapi ngototnya Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani yang ngotot mau buka belajar tatap muka di sekolah.
"Iya, kita cari solusinya, kita cari terus, memudahkan itu bagaimana caranya, wifi yang akan kita lakukan, tapi ya secara bertahap, kan tak langsung bisa mendadak," jelas Edy.
Dalam hal sekolah tatap muka, menurut Edy Rahmayadi, harus memperhatikan anak-anak, apalagi anak-anak susah diatur. "Bermain apa segala macam, dia kena, dia pulang, bapak kena, nenek kakek kena, semua kena, kita nanti setengah mati," tegas Edy, seraya menyatakan sedari awal sudah melarang dibukanya belajar tatap muka.
Dan ia kembali menegaskan, yang menentukan dibukanya belajar tatap muka di sekolah secara real, bukanlah gubernur, tetapi para ahli anak, seperti dokter-dokter anak, dokter psikologi anak, maupun tokoh-tokoh yang berurusan dengan anak.
"Pada tanggal 1 Januari 2021, duduk di sini dan mereka satupun belum mengizinkan anak anak masuk sekolah. Kalau ditanya tokoh tokoh ekonomi, pasti ya maunya sekolah," sebutnya.
Dari sisi pembinaan, jelas Gubernur Edy lebih lanjut, belajar tatap muka di sekolah lebih baik daripada belajar jarak jauh. Namun ia juga mengingatkan Bupati Tapteng bahwa hingga saat ini masih ada Covid.
"Tetapi persolannya sekarang, covid-19, ini who, ini inpres, dan ini pergub, dan bahkan ada perda. Tolong ini semua dipahami," ujar Gubernur Edy didampingi Asisten Administasi Umum, Muhammad Fitriyus, Kadis Tenaga Kerja, Baharuddin Siagian, dan Kepala BPKAD, Ismael Parenus Sinaga.
BACA JUGA: Cueki Larangan Gubernur Edy, Bupati Tapteng Pastikan Tetap Buka Belajar Tatap Muka
Sebelumnya soal rencana dibuka atau tidaknya belajar tatap muka di sekolah di wilayah Sumut, menurut Edy Rahmayadi, akan dibahas dalam rapat evaluasi pada bulan Maret 2021. "Maret itu nanti baru dievaluasi," ujarnya.
Ia menambahkan, wewenang soal pendidikan ada di daerah. Tetapi belum ada satupun sekolah yang buka di dunia ini. "Kemarin dibuka sebentar oleh Korea, habis itu udah ditutup balik. Dan Indonesia satu daerah pun belum ada yang buka sekolah," sebut Edy lagi.
Kenapa masih begitu? Menurutnya karena perlu ada evaluasi Vovid-19 yang sedang tinggi-tingginya. "Kita sekarang ini hari ini 126 ini. Di daerah kan nggak. Di daerah itu melakukan testing dan tracingnya kecil. Untuk itu kita antisipasi untuk sekolah tatap muka," tandas mantan Pangkostrad ini.