Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Keributan terjadi saat sekuriti PT Dairi Prima Mineral (DPM) membuka paksa portal penutup jalan menuju lokasi tambang yang dilakukan oleh warga pengunjuk rasa di Dusun Tembak Manjalor, Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Jumat (5/2/2021). Walaupun sempat panas, keributan yang terjadi tidak sampai menimbulkan adu fisik. Kejadian tersebut diketahui medanbisnisdaily.com setelah warga mengirimkan video detk-detik terjadinya keributan. Dimana dalam video itu secara paksa security PT DPM membuka portal jalan yang dilakukan warga.
Tidak terima atas perlakuan sejumlah sekuriti, warga dari Marga Boangmanalu mencoba melakukan perlawanan dengan cara menghadang dan menghalangi security yang akan membuka portal penutup jalan.
“Hantam dan bunuh kami, karena kami sudah siap mati. Tabrak kami dengan mobil kalian, suami saya sudah mati dan saya juga siap mati untuk mempertahankan hak kami,” ucap salah seorang ibu pengunjuk rasa.
Salah seorang warga pengunjuk rasa, Rohmalum Boangmanalu saat dihubungi melalui telepon selulernya membenarkan keributan itu. Disebutkannya sejak Kamis (4/2/2021) malam pihak sekuriti membuka paksa portal jalan yang dilakukan warga menggunakan kayu dan spanduk.
“Paginya kami melakukan penutupan jalan lagi dan kembali dibuka paksa hingga terjadi keributan,” terang Rohmalum.
Perlu diketahui, bahwa penutupan jalan menuju lokasi tambang PT DPM oleh warga dilakukan sejak, Senin (1/2/2021). Hal itu dilakukan lantaran pihak PT DPM tidak menepati janji untuk membayar ganti rugi lahan milik warga, khususnya Marga Boangmanalu.
Blokade jalan yang dilakukan warga selama 5 hari membuat aktivitas di lokasi pertambangan lumpuh, karena kendaraan yang akan membawa material untuk keperluan tambang tidak bisa masuk.