Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,5-5,3% pada tahun 2021. Angka ini lebih rendah dari yang tertuang dalam asumsi APBN tahun ini yaitu berada di rentang 3,5-5,5%.
Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara kunci di acara Indonesia Economy Outlook (IEO) 21 Seminar yang diselenggarakan Universitas Indonesia (UI) secara virtual, Senin (8/2/2021).
"Pertumbuhan ekonomi akan meningkat pada kisaran 4,5-5,3% pada tahun 2021," kata Suahasil.
Meski berada di rentang yang lebih kecil dari asumsi APBN 2021, Suahasil menilai perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini masih sesuai dengan yang diperkirakan oleh beberapa lembaga internasional.
"Masih sejalan dengan proyeksi lembaga internasional untuk Indonesia di 2021," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian Indonesia berada dalam tren pemulihan. Setelah realisasi minus 2,19% di kuartal IV-2020.
Pemulihan ini terlihat jika dilihat dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II dan kuartal III tahun lalu yang masing-masing minus 5,32% dan minus 3,49%. Secara keseluruhan, perekonomian Indonesia berada di zona negatif yaitu minus 2,07% di tahun 2020.
"Pada akhir 2020 sinyal pemulihan telah muncul, perekonomian Indonesia terkontraksi minus 2,19% di kuartal IV dan seluruh tahun terkontraksi minus 2,07% dan masih sedikit lebih baik dari banyak negara di dunia," kata Airlangga.
Dia mengungkapkan tren perbaikan ekonomi ini akan terus dijaga pemerintah agar bisa tumbuh di rentang 4,5-5,5% di sepanjang tahun 2021.
Adapun upaya yang akan dilakukan pemerintah adalah mendorong konsumsi rumah tangga dan investasi melalui beberapa indikator yang juga mengalami perbaikan.
"Ekonomi kita didominasi oleh konsumsi rumah tangga, dan sekarang mulai menunjukkan tren perbaikan, manufaktur masih berada di level ekspansi 52,2, di mana indeks kepercayaan konsumen juga tumbuh. Permintaan kredit bisnis juga terus bertambah, ini merefleksikan pemulihan di level kepercayaan umum," ungkap Airlangga.(dtf)