Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menolak jika disebut sedang berselisih dengan Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Sibarani, dalam silang pendapat soal pembukaan belajar tatap muka di sekolah.
"Gubernur Sumut berselisih lagi, apanya yang berselisih, bukan berselisihlah," kata Gubernur Edy Rahmayadi kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (08/02/2021).
Bahkan Gubernur Edy mengibaratkan Bupati Tapteng itu sebagai anak karena sama-sama bertugas melayani masyarakat, dimana gubernur di tingkat provinsi dan bupati di kabupaten. "Masa anak berselisih sama bapak? gitu," ujar Edy.
Bahkan menurut Edy Rahmayadi, Bupati Tapteng Bakhtiar Sibarani tidak salah dengan rencananya mau membuka sekolah. Sebab Bakhtiar Sibarani menurut Edy, jelas menyampaikan syarat mau buka sekolah, yakni jika kasus covid-19 di Tapteng telah berakhir.
"Bukan, itu bukan. Dia juga tak begitu juga saya lihat itu. Salah kalian menafsirkannya. Si Bupati itu mengatakan kalau itu (covid-19) memang selesai, sudah tak ada, yang sakit sudah sembuh, ya kita buka, iya ya benarlah memang," pungkas Edy.
Sebelumnya Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani, menyampaikan rencananya, Kamis (04/02/2021) untuk membuka belajar tatap muka di sekolah yang ada di daerahnya dalam waktu dekat.
Bupati Tapteng Bakhtiar beralasan anak-anak sulit diawasi selama proses belajar dari rumah lewat daring atau zoom. Kemudian tidak semua siswa di Tapteng yang memiliki handphone.
Alasan lainnya karena pasien yang positif covid-19 di Tapteng hingga kini tinggal 26 orang lagi.
"Ya kalau covid di tempat kami sudah selesai, tak ada lagi yang kena covid, kami akan buka sekolah," ujar Bupati Bakhtiar menjawab wartawan lewat saluran telepon, Kamis (04/02/2021).
Sehingga jika 26 orang pasien itu sudah sembuh, menurut Bakhtiar tidak perlu disetujui atau tidak disetujui oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. Nanti kepada gubernur, hanya sifatnya pemberitahuan.
"Mau dia setuju ngak setuju, tapi kalau beliau setuju nggak setuju, pak gubernur kalailu covid sudah habis kek mana?. Kalau nggak ada lagi covid ngapain?," ujar bupati.
Meski begitu, kata bupati, protokol kesehatan tetap diterapkan di sekolah nantinya. Misalnya sarana prokes dan juga jam masuk siswa per ruangan akan dibuat secara bergantian, misalnya masuk pagi dan siang, dan 1 meja 1 orang.
"Tapi kami pastikan kami tidak akan menunggu persetujuan Gubernur Sumatera Utara. Kami pastikan itu ketika covid sudah tidak ada lagi di Tapanuli Tengah dan menurut kami tenaga medis kami sudah bisa untuk satu per sekolah apa bagaimana teknisnya nanti, kami akan ambil tindakan untuk buka sekolah," tegas Bakhtiar lagi.
Dan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, tampak geram ketika dikonfirmasi wartawan soal rencana Bupati Tapteng membuka sekolah belajar tatap muka itu.
"Kasatgasnya itu adalah gubernur. Segala yang bersangkutan dengan covid, ikuti instruksi gubernur, titik," tegas Gubernur Edy menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (04/02/2021).
Lebih tegasnya lagi, mantan Pangkostrad itu melarang Bupati Tapteng membuka belajar tatap muka di sekolah. "Iya tidak bisa, nanti kalau sakit gimana?," tegas Edy Rahmayadi.