Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Koperasi Konsumen Nurul Iman Madani Aek Nabara, Labuhanbatu, Sumatera Utara, berhasil mencatatkan laba perdananya di tahun 2020. Sebelumnya Koperasi yang didirikan pada 2018 ini, harus berjuang keras pada 2 tahun pertama keberadaannya.
"Alhamdulillah tahun ini kita berhasil mendapatkan sisa hasil usaha (SHU) perdana sebesar Rp 71 juta. Walau belum seberapa namun menumbuhkan sikap optimis kita untuk melangkah maju di masa yang akan datang," kata Manajer Koperasi Nurul Iman Madani, Rudy Prayitno, Selasa (9/2/2021).
Atas keberhasilan ini, Koperasi yang belum sekali pun mendapat bantuan pemerintah ini, mendapat pujian dari Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunte. Dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada Minggu 7 Februari lalu, yang juga dihadirinya, Andi mengatakan akan menjadikan Koperasi Nurul Iman Mandiri sebagai contoh bagi koperasi lainnya.
"Tidak banyak Koperasi yang bisa maju, terlebih koperasi yang tujuannya dibarengi niat tulus untuk membantu masyarakat seperti koperasi ini, jadi saya kira perjuangan yang ditunjukkan adalah sesuatu yang luar biasa. Kita harus akui itu," katanya.
Pendiri sekaligus ketua koperasi ini, Bukhori Fasha bertekad untuk mengembangkan sayap koperasi ini ke seluruh wilayah Indonesia.
"InsyaAllah jika niat kita baik (karena Allah), maka jalan kita juga akan dimudahkan Allah," kata pengasuh pesantren Raudlatul Uluum Aek Nabara yang meraih gelar doktoralnya dari Universitas Sains Malaysia ini.
Dijelaskan nya bahwa tujuan pendirian Koperasi ini, bukan sekedar mencari keuntungan semata, melainkan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat. Karena itu, prinsip syariah konsisten diterapkan dalam setiap aspek kerjasama yang dilakukan.
"Salah satu contohnya, misalkan kita (koperasi) membantu permodalan seorang pedagang, beberapa saat kemudian, dia ternyata kesulitan membayar kewajibannya. Nah di dalam syariah, koperasi harus mencari tau apa penyebabnya dan wajib membantu mencarikan solusinya. Selama masalah itu belum terselesaikan maka dia dibebaskan dari kewajiban. Dan prinsip itu kita lakukan," katanya.
Ditambahkan Rudy, tahun ini pihaknya menargetkan SHU sebesar Rp 500 Juta. Untuk mewujudkan itu, koperasi yang ditangani oleh 15 tenaga profesional ini, telah menyusun berbagai langkah strategis. Termasuk di dalamnya membangun basis yang terukur dengan metode penelitian dan pengembangan.
"Dengan adanya data yang kuat, maka akan memudahkan kita untuk menyusun rencana pengembangan kegiatan ekonomi, yang melibatkan pemberdayaan masyarakat," sebut Rudy.