Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Di depan Komisi VII DPR RI, PT Pertamina (Persero) memamerkan kondisi keuangan yang mengalami keuntungan alias laba pada akhir tahun 2020. Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan perseroan memperoleh laba US$ 1 miliar alias Rp 14 triliun per Desember 2020.
Emma mengatakan keuntungan ini didapatkan usai pihaknya mengalami kerugian hingga Rp 11 triliun pada paruh pertama tahun 2020.
Meski begitu, laba yang terhitung ini masih berada dalam posisi belum diaudit kantor akuntan publik (KAP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Justru dia optimistis laba bertambah usai diaudit.
"Jadi di posisi semester I-2020 kita rugi Rp 11 triliun, alhamdulillah di Desember ini in house closing unaudited posisinya membukukan laba US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun," papar Emma dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Selasa (9/2/2021).
"Mudah-mudahan bisa bertambah, karena audit belum selesai dari KAP dan BPK," lanjutnya.
Dia mengatakan Pertamina sangat bersyukur dengan capaian laba yang didapatkan. Pasalnya, hal itu terjadi di tengah pandemi Corona.
Emma pun langsung membandingkan capaian perusahaannya dengan beberapa perusahaan migas dunia. Dia mengatakan British Petroleum (BP) saja rugi Rp 80 triliun, dan Exxon membukukan kerugian hingga ratusan triliun rupiah.
"Alhamdulillah bisa laba di tengah pandemi COVID-19. Kalau dilihat, BP bukukan kerugian Rp 80 triliun, Exxon juga ratusan triliun, alhamdulillah kami membukukan positif di akhir 2020," kata Emma.(dtf)