Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. DPRD Sumatera Utara (Sumut) melalui Komisi B meminta pengelola taman wisata alam di Sumut bekerja lebih profesional. Tidak hanya menyuguhkan atraksi satwa yang menarik bagi pengunjung, pengelola taman satwa maupun stakeholder yang berwenang, dapat menggali kekayaan yang terkandung dalam hutan tanpa harus merusak ekosistemnya. Dengan pengelolaan yang baik dan melibatkan masyarakat akan menambah nilai ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.
Demikian dikatakan anggota Komisi B DPRD Sumut Sugianto Makmur kepada media, Rabu (10/2/2021).
"Kami mengapresiasi kerja keras pengelola satwa alam liar di kawasan taman wisata maupun taman nasional. Antara lain seperti menangani harimau sumatera yang sempat masuk kampung di beberapa daerah. Menurut kami penanganannya telah dilakukan dengan baik, termasuk penanganan kelahiran bayi gajah di wisata alam Tangkahan, belum lama ini," kata Sugianto.
Meski begitu sambung, Sugianto, penggalian kekayaan hutan perlu dilakukan lebih maksimal dan tentunya dengan tetap menjaga ekosistemnya.
Politisi PDIP ini mencontohkan,
di dalam hutan khususnya di Sumut, tidak hanya tersembunyi satwa langka, seperti harimau sumatera, gajah sumatera, orang utan, tapi juga berbagai jenis tanaman obat dan jamur-jamuran yang bisa dimanfaatkan dan diolah untuk kesehatan.
“Terhadap tanaman obat-obatan dan jamur-jamuran yang tumbuh di dalam hutan, mungkin bisa dilakukan riset, karena memiliki nilai tinggi dan berpotensi ekonomis, sehingga perlu dilakukan edukasi untuk itu. Jalan menuju kesana juga harus bagus, bukan seperti Tangkahan maupun Bahorok," kata anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan Binjai-Langkat ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi B menggelar rapat dengar pendapat dengan pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumut, Pengelola Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) dan Taman Primata Sibaganding, di DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (8/2/2021). Selain Sugianto anggota Komisi B lainnya yang hadir antara lain Ketua Komisi B Dhodi Thaher, Ahmad Hadian, Leonard S Samosir, Tuani L Tobing.
Dalam kesempatan itu Dhodi Thaher menyebutkan, masyarakat sekitar harus mendapat manfaat dari keberadaan taman wisata aman itu. Peran mereka harus ditata dengan baik.
Pandangan lain disampaikan Ahmad Hadian. Dikatakannya, promosi suatu tempat wisata merupakan hal penting.
Untuk itu diperlukan kerjasama lintas sektor di satuan vertikal dengan OPD di Pemprovsu.
Kepala BB TNGL Jefri mengakui pandemi covid-19 merubah semuanya, termasuk pengunjung dalam melakukan aktivitas di Bukit Lawang. Karena itu perlu kerjasama untuk mengangkat kembali wisata alam ini agar kembali mendunia sebagaimana sediakala.