Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Rayakan Imlek tahun ini, ada rasa sedih yang dirasakan oleh Rafael Tan. Karena pandemi Corona Rafael Tan tak bisa seperti tahun-tahun biasanya berkumpul dengan keluarga besar di Garut.
"Ada himbauan dari pemerintah nggak boleh samperin keluarga (yang ada di luar kota), nggak bisa ketemu lagi sama keluarga besar. Sama keluarga di rumah juga kumpul-kumpul keluarga inti aja," cerita Rafael Tan di gedung Transmedia, Jakarta Selatan.
Sudah tentu Rafael Tan merasa sedih. Hari Imlek padahal menjadi momen yang dimanfaatkan untuk kumpul dan bertemu dengan keluarga-keluarga jauh.
"Sedih pasti sedih. Imlek itu salah satu momen di mana keluarga besar kita kumpul, ada dari Jogja, Surabaya kumpul di Garut semua. Sudah mikir tahun ini bisa kumpul bareng ternyata nggak bisa lagi," ungkapnya.
"Nggak akan ada kegiatan apa-apa (saat Imlek) kemarin juga keluarga inti aku udah ngobrol, malam Imlek kita makan-makan aja," imbuh Rafael Tan.
Personel SMASH itu mengingat keluarganya masih sangat mengikuti tradisi Imlek. Masa-masa itu yang sangat dirindukan olehnya.
"Keluarga aku masih agak ikuti tradisi Tionghoa. Malam Imlek kumpul, makan-makan, ngobrol, nyanyi bareng, jam 11 malam kita pergi ke vihara kelenteng. Satu keluarga beli lilin besar banget jam 12 itu dinyalain," tutur Rafael Tan.
"Tradisi orang mau semuda apa pun kalau sudah nikah kayak adik aku adalah kasih angpao. Aku juga kasih, cuma aku sih memaknainya bukan karena aku udah nikah, tapi karena aku sudah ada penghasilan. Buat jajanlah, buat seru-seruan aja," kata Rafael Tan.Meski belum menikah, Rafael Tan ternyata juga sudah bagi-bagi angpao. Itu dikatakan Rafael sebagai bentuk rasa syukurnya sudah memiliki pekerjaan.(dth)