Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian BUMN menggelar pameran bertajuk Pasar Digital (PaDi) UMKM Virtual Expo 2021. Acara yang digelar secara virtual dari 15 Februari hingga 22 Februari 2020 ini mempertemukan perusahaan pelat merah dengan ratusan UMKM.
Wakil Menteri BUMN Pahalan N Mansury mengatakan, kemitraan antara BUMN dan UMKM sangat penting di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, terutama untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
"Selaras dengan arahan kebijakan Bapak Presiden untuk melakukan percepatan pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19, maka kemitraan antara BUMN dengan UMKM tentunya menjadi semakin penting dan memiliki peran yang strategis untuk bisa kita tingkatkan dalam satu ekosistem ekonomi yang saling mendukung dan saling menguntungkan secara berkelanjutan," katanya saat membuka pameran tersebut, Senin (15/2/2021).
Pahala mengatakan, PaDi UMKM merupakan salah satu langkah yang ditempuh untuk meningkatkan sinergi antara BUMN dan UMKM. Dia mengatakan PaDi UMKM sendiri telah diluncurkan sejak tahun lalu.
"Dan telah kita ketahui bersama bahwa mulai dari tahun lalu di Agustus 2020 sampai saat ini, kita sudah melakukan sinergi tersebut melalui launching PaDi UMKM dan diawali oleh 9 BUMN. Di mana total transaksi yang dilakukan melalui padi UMKM saat ini sampai akhir bulan Januari 2021 yang lalu, itu sudah bisa mencapai sebesar Rp 11,4 triliun," jelasnya.
Lanjutnya, dengan PaDi UMKM diharapkan perusahaan pelat merah yang tengah membutuhkan barang atau dalam tahap pengadaan bisa melakukannya lewat platform tersebut. Sebelumnya, BUMN mencari barang di wilayahnya masing-masing.
"Yang diharapkan adalah melalui pasar digital ini interaksi antara BUMN yang selama ini memang memiliki kebutuhan untuk bisa melakukan berbagai pengadaan itu bisa difasilitasi lebih mudah lagi karena kalau dulu misalnya kita harus mencari masing-masing UMKM-nya di wilayah kita masing-masing. Saat ini melalui inisiatif PaDi UMKM kebutuhan untuk bisa mempertemukan antara UMKM dengan masing-masing BUMN yang perlu melaksanakan pengadaan, baik itu secara nasional maupun juga secara kewilayahan, ini bisa dilakukan difasilitasi dengan lebih baik lagi," jelasnya,
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting mengatakan, tercatat sebanyak 2.000 buyer group BUMN ikut meramaikan acara ini. Sementara, lapak UMKM yang tersedia sekitar 244 lapak.
"Tercatat lebih dari 2000 buyer group BUMN yang siap mengunjungi 244 lapak UMKM dalam kegiatan virtual expo ini," ujarnya.
"Semoga melalui virtual Expo ini, buyer grup BUMN semakin mengenal produk yang ditampilkan dalam pameran ini dan pada akhirnya dapat meningkatkan belanjanya pada UMKM binaan organisasi maupun instansi," tambahnya.(dtf)