Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Gedung Putih menegaskan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akan menghubungi Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, dalam kontak pertamanya dengan Saudi.
Penegasan itu menekankan bahwa kontak pertama Biden sebagai Presiden AS tidak akan dilakukan dengan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), meskipun dia merupakan pemimpin de-facto Saudi saat ini. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (17/2/2021).
Biden menggunakan diplomasi telepon untuk menggarisbawahi pemisahan dengan kebijakan Timur Tengah era mantan Presiden Donald Trump.
Meskipun Biden telah menjalin kontak dengan sekutu-sekutu AS di berbagai belahan dunia, dia dengan tegas membuat pemimpin Israel dan Saudi menunggu telepon pertamanya.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, menyatakan bahwa ketika Biden nantinya melakukan kontak pertama dengan Saudi, bukan MBS yang akan dihubunginya. Diketahui bahwa MBS memiliki hubungan yang sangat dekat dengan pemerintahan AS sebelumnya di bawah Trump.
"Kami telah menjelaskan sejak awal bahwa kami akan mengkalibrasi ulang hubungan kita dengan Arab Saudi," cetus Psaki.
"Bagian dari itu kembali ke keterlibatan mitra-ke-mitra," imbuhnya.
"Mitra Presiden adalah Raja Salman," tegas Psaki dalam pernyataannya.
Penegasan Gedung Putih itu dinilai oleh pengamat sebagai 'tamparan' untuk MBS. "Biden mengirim sinyal menyambut baik dan jelas ke Arab Saudi untuk mengkalibrasi kontak dan secara tidak langsung menampar MBS," sebut mantan analis Departemen Luar Negeri AS, Aaron David Miller, via Twitter.
"Hari-hari koneksi langsung MBS ke Gedung Putih tampaknya telah berakhir -- setidaknya untuk saat ini," cetusnya.
Diketahui bahwa selain MBS memiliki hubungan dengan Trump, sang mantan presiden itu dituduh memiliki rasa hormat yang rendah terhadap HAM ketika dia mendukung pemimpin Saudi selama era pemerintahannya.
Saat Kongres AS menganggap MBS bertanggung jawab atas pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, Trump diketahui malah menegaskan kembali dukungannya untuk sang Putra Mahkota Saudi dan menjelaskan bahwa hubungan serta penjualan senjata ke Saudi lebih penting dari apapun.(dtc)