Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menutup perdagangan akhir pekan, mata uang rupiah melemah di level 14.065/dolar Amerika Serikat (AS). Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat tertekan di sesi perdagangan I IHSG bolak-balik di dua zona hingg akhirnya mampu ditutup menguat 0,51% di level 6.231,93.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, secara keseluruhan di pekan ini, rupiah dan IHSG pada dasarnya secara rata-rata mengalami penguatan. "Meskipun rupiah kurang begitu beruntung diperdagangkan akhir pekan ini," katanya, Jumat (19/2/2021).
Gunawan mengatakan, meski melemah, rupiah sebenarnya cukup kuat menahan tekanan dari kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuannya. Kebijakan tersebut tidak lantas membuat rupiah terpuruk. Meksipun melemah, namun pelemahan rupiah masih dalam rentang angka yang terbatas. Dan tidak terjadi pembalikan modal.
Karena memang disaat BI menurunkan suku bunga acuannya, perbedaan suku bunga acuan antara dolar AS dan rupiah kian mengecil. Daya tarik rupiah akan memudar. Namun saat ini kondisinya tidak seburuk itu. Masalah mendasar pada ekonomi AS juga tidak begitu baik dalam menopang kinerja mata uangnya.
"Jadi kebijakan BI dalam menurunkan bunga acuan sangat tepat. Kekhawatiran akan pelemahan ekstrim pada rupiah tidak terjadi. Dan kita mengharapkan kebijakan penurunan suku bunga acuan tersebut juga diikuti penurunan bunga di perbankan kita. Agar ekonomi bisa lebih mudah di akselerasi," kata Gunawan.