Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kinerja harga biji coklat atau kakao sejak oktober 2020 hingga saat ini terpantau bergerak landai. Tidak berfluktuasi dengan tajam. Harga kakao cenderung stabil dan sejauh ini dijual dikisaran US$ 2.238,41/ton. Pembentukan harga lebih dikarenakan oleh faktor teknikal ketimbang faktor fundamental lainnya.
"Sejauh ini, kabar terkini terkait kakao adalah bagaimana membuat wilayah penghasil kakao atau ivory coast untuk tetap menghasilkan kakao dengan produksi yang stabil. Hal ini menjadi konsen sejumlah negara Eropa yang memang banyak bergantung kepada kebutuhan kakao dari negara lain," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (24/2/2021).
Gunawan mengatakan, dana yang digelontorkan untuk menjaga keberlangsungan produksi kakao menunjukkan keseriusan sejumlah negara untuk mengatasi kemungkinan gangguan produksi di masa yang akan datang. Akan tetapi, begitupun harga kakao belakangan ini juga tidak banyak berubah ditengah banjirnya sentimen negatif yang bisa menggerus harga kakao itu sendiri.
Kabar buruk lainnya adalah wilayah ivory coast juga kehilangan sekitar 47.000 hektare lahan kakao selama tahun 2020. Produksi yang hilang tersebut faktanya juga tidak memicu kenaikan harga kakao secara signifikan di tahun yang sama. Daya beli diperkirakan masih menjadi masalah utama yang membuat harga kakao sulit untuk naik.
"Sejauh ini produksi kakao dunia masih didominasi oleh sejumlah negara Afrika Barat. Produksi kakaonya menjadi barometer pembentukan harga kakao dunia. Harga komoditas kakao tersebut dalam jangka pendek sepertinya juga tidak akan berbeda jauh dari realisasi harga pada saat ini," kata Gunawan.