Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Aliran listrik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dr Thomsen Nias di Gunungsitoli, Sumatera Utara kembali normal pada Minggu siang (28/2/2021), setelah sempat diputus oleh PT PLN Area Nias pada Sabtu (27/2/2021) karena menunggak pembayaran rekening listrik selama 2 bulan (Januari-Fabruari). Akibat pemutusan aliran listrik PLN itu, pihak rumah sakit terpaksa menghidupkan mesin genset.
"Sudah kita normalkan kembali Minggu siang," kata Humas PT PLN Area Nias, Consinus Pane, Minggu (28/2/2021) malam.
Kata Consinus, aliran listrik memang sempat diputus karena RSUD dr Thomsen Nias menunggak pembayaran rekening listrik. "Apabila dihitung selama 2 bulan itu sebesar Rp 250 juta," ungkapnya.
Ia menjelaskan, Manager Pemasaran bersama Manager PT PLN Area Nias sudah berkordinasi dengan Direktur RSUD dr Thomsen Nias, dr Julianus Dawolo. Dalam koordinasi itu terungkap bahwa sebenarnya anggaran RSUD ada hanya saja sedang dikonsultasikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Nias, Marthin Luther Harefa.
Dijelaskan Consinus, saat ini RSUD dr Thomsen Nias menggunakan arus listrik naik sebesar 1,1 MW sejak Februari 2020, yang sebelumnya 560 PKA. "Selama ini pembayaran rekening lancar. Hanya yang 2021 ini yang bermasalah", ujarnya.
Consinus menargetkan, sampai minggu I, Maret 2021, harus dilunasi. "Kalau meleset pasti kita padamkan sesuai ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Terpisah, Direktur RSUD dr Thomsen Nias, dr Julianus Dawolo, membenarkan jika arus listrik di rumah sakit yang dipimpinnya sudah normal kembali pada Minggu siang kemarin. "Ya sudah dihubungi Bapak (bupati-red) pihak PLN," katanya.
Terkait soal tunggakan pembayaran rekening listrik, dr Jualanus mengatahkan agar hal itu ditanyakan kepada pihak Pemkab Nias. "Lebih baik ditanyakan kepada Pak Sekretaris Daerah (Sekda) atau Kepala Dinas Kesehatan soal penyebab PLN memutus aliran listriknya," imbuhnya.
Tetapi ia berujar, penyebabnya, karena anggarannya sudah digabung di Dinas Kesehatan Nias. "Sebab, kalau tunggakan rumah sakit hanya sebesar Rp 30 juta," ungkap dia
Ia juga menjelaskan bahwa saat aliran listrik diputus, pelayanan di rumah sakit normal seperti biasa, karena ada mesin genset sebagai alternatif, sehingga lampu bisa menyala dan peralatan medis lainnya aktif.