Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pada Februari 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,10%. Inflasi disebabkan oleh makanan dan minuman (mamin) dan tembakau 0,07% dengan andil 0,02%.
"Secara detail, kelompok pengeluaran yang memberikan andil besar, pertama makanan dan minuman dan tembakau inflasinya 0,07% dan andilnya ke inflasi sebesar 0,02%," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (1/3/2021).
Selain itu, cabai rawit dan ikan segar juga mempengaruhi inflasi dengan andil 0,02%. Hal ini disebabkan karena kondisi cuaca yang kurang baik.
"Andil inflasi adalah cabai rawit dan ikan segar yang andil 0,02% masing-masing. Jadi kalau kita lihat karena cuaca kurang bagus harga cabai rawit meningkat, dan kenaikan ini di 65 kota dan tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 39% dan Merauke 38%," tambahnya.
Kondisi cuaca yang kurang baik juga membuat banyak nelayan tak melaut. Hal ini membuat pasokan ikan turun.
"Demikian juga untuk ikan segar karena cuaca kurang bagus dan ekstrem menyebabkan banyak nelayan tidak melaut dan menyebabkan pasokan menurun," tuturnya.
Ia mengatakan ada beberapa komoditas di Februari 2021 yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil ke deflasi, yaitu daging ayam ras dan telur ayam ras dengan andil masing-masing 0,02%.
"Juga ada beberapa hortikultura seperti tomat dan cabai rawit andilnya 0,01%," katanya.
Sektor transportasi juga memberikan andil pada inflasi Februari, yaitu kenaikan tarif jalan tol dengan andil 0,02%
"Seperti kita ketahui pada 17 Januari 2021 kemarin ada kenaikan beberapa ruas jalan tol karena penerapan berlaku maka rata-rata masih lebih tinggi karena waktu itu belum meng-cover kenaikan harga. Terjadi kenaikan tarif di 6 IHK dan tertinggi di Surabaya dan diikuti Bekasi," katanya
Selain itu, kenaikan tarif pesawat juga ikut memberikan andil inflasi 0,01%. Sedangkan penyediaan makanan, minuman dan restoran, hanya ada satu yang memberikan andil, kelompok ini adalah sub jasa pelayanan makanan dan minuman yang andil 0,02%.
"Dan terakhir adalah kelompok perawatan pribadi deflasi 0,14% dan andilnya sebesar 0,01%. Satu-satunya yang andil adalah penurunan harga emas dan perhiasanya andilnya 0,02%. Kita tahu harga emas batangan di pasar internasional turun dan ini berpengaruh pada harga emas dan perhiasan," ujarnya.(dtf)