Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Edy Rahmayadi menyentil pihak-pihak yang mengaku siap memajukan Kawasan Danau Toba (KDT). Kata mantan Pangkostrad ini, saat ini banyak orang yang cakapnya besar, tapi sebenarnya tidak bisa melakukan apa-apa untuk kemajuan KDT.
"Kita ini banyak bohongnya. Tak adanya yang bisa dilakukan. Soal kerambah juga. Kalau kubilang tutup nanti malah marah orang Jakarta sana," kata Edy memberi sambutan di acara pelantikan pengurus DPW Sumut Komite Masyarakat Danau Toba, di Hotel Danau Toba, Medan, Kamis (4/3/2021)
"Bahkan soal ulos, kita tak sanggup menyediakan bahan dasarnya. Padahal ulos begitu ditinggikan, faktanya benangnya masih impor dari India. Begitu India setop, kita kelimpungan," kata Edy.
BACA JUGA: Ketua DPRD Sumut: Belum Ada Solusi Atasi Masalah Kerambah di Danau Toba
Semua pihak, kata Edy, harus bersungguh-sungguh jika ingin memajukan KDT. Jangan bohong sehingga Tuhan tidak marah. Kalau soal dana, saya gubernurnya dan beliau (menunjuk Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting) ketua DPRD-nya. Ayo kita bekerja sama, jangan banyak bohongnya, kata Edy lagi.
Edy pun kembali mengingatkan bahwa Danau Toba adalah milik dunia, bukan hanya milik orang Sumut. Cuma itulah kalau kubilang kek gitu, dibully halak hita (orang Batak-red) nanti aku, kata Edy.
Sebelumnya, Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting mengakui hingga kini belum ada formula untuk mengatasi masalah kerambah di Kawasan Danau Toba (KDT). Padahal, banyaknya kerambah telah merusak ekosistem sekaligus menurunkan citra pariwisata di KDT. Meski begitu, tidak mudah menggusur kerambah di KDT karena berkaitan dengan ekonomi masyarakat.