Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) mengalami kenaikan yang sangat tajam. CPO kini mendekati level RM 3.900/metrik ton dari sebelumnya RM 3.600/metrik ton. Meroketnya harga minyak mentah dunia karena serangan bom di Arab Saudi ikut mendongkrak harga CPO.
"Kenaikan harga CPO tersebut menjadi kabar baik bagi petani. Dan sudah pasti menjadi kabar baik juga bagi Sumut," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa (9/3/2021).
Harga minyak mentah yang sempat melompat menjadi US$ 70/barel sempat membuat harga CPO mengalami kenaikan secara cepat. Akan tetapi, lompatan harga minyak mentah tersebut belakangan dipicu oleh serangan bom yang di sejumlah fasilitas minyak Arab Saudi.
Kenaikan harga minyak mentah mendorong kenaikan harga komoditas lainnya, termasuk sawit. Meskipun untuk sawit sendiri ada kabar baik dari Swiss. Dimana masyarakat Swiss mendukung kesepakatan perdagangan bebas dengan Indonesia. Kesepakatan itu akan mendorong lebih banyak sawit untuk dipasarkan ke Swiss.
"Namun faktor kenaikan harga minyak mentah menjadi pemicu utama kenaikan harga CPO belakangan ini. Walau disisi lainnya, stok CPO yang diperkirakan menurun akibat penurunan produksi juga turut mempengaruhi kenaikan harga CPO. Akan tetapi untuk saat ini saya menilai benang merah kenaikan harga CPO lebih dikarenakan adanya serangan Bom di sejumlah fasilitas minyak di Arab Saudi," kata Gunawan.
Kabar baik ini tentunya akan berkorelasi positif terhadap potensi kenaikan harga TBS di tingkat petani. Ini menjadi kabar baik bagi perekonomian Sumut maupun nasional pada umumnya. Terlebih kenaikan harga CPO saat ini juga dibarengi dengan pelemahan mata uang rupiah. Itu akan membuat ekspor CPO dari Sumut ke negara lain akan memberikan keuntungan berganda.
Kenaikan harga CPO dan pelemahan mata uang rupiah yang kini di level 14.400-an/dolar AS akan membuat penerimaan hasil ekspor mengalami peningkatan. "Jadi petani kita tengah menikmati limpahan kenaikan harga," kata Gunawan.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, harga TBS sawit di petani pekan ini tertinggi Rp 2.070/kg. "Rata-ratanya memang masih di atas Rp 2.000-an/kg. Tentu dengan kenaikan harga CPO, diharapkan TBS sawit bisa di atas Rp 2.100/kg. Jika melihat kenaikan CPO, mudah-mudahan bisa dapat Rp 2.200/kg," katanya.