Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Buruknya performa di Liga Inggris bikin Liverpool didesak fokus ke Liga Champions, yang sejauh ini lebih oke. Tapi belum apa-apa, muncul pembicaraan soal juara.
Liverpool tercecer dari persaingan Liga Inggris dan terancam gagal lolos ke Liga Champions. Sang juara bertahan saat ini terlempar ke posisi delapan dengan 43 poin dari 28 laga, tertinggal delapan poin dari Chelsea di posisi empat --batas zona Liga Champions.
Dalam tujuh pertandingan terakhir di Premier League, hanya satu kemenangan diraih sementara enam kekalahan ditelan. Dengan hanya 10 laga tersisa, tekanan untuk Liverpool pun meningkat seiring bertambahnya kekhawatiran gagal lolos ke Liga Champions.
Di saat yang sama, Liverpool malah tampil meyakinkan di Liga Champions. Skuad besutan Juergen Klopp itu menggebuk RB Leipzig masing-masing dengan skor 2-0 di dua leg babak 16 besar.
Mulai muncul pembicaraan bahwa sebaiknya Liverpool fokus ke Liga Champions saja dan lolos ke turnamen musim depan dari jalur juara. Klopp tak menampik mimpi untuk juara selalu ada, tapi perjalanan masih jauh dan memenangi Liga Champions tak pernah semudah itu.
"Yeah, itu (memenangi Liga Champions) akan jadi sebuah mimpi. Jadi, kenapa tidak? Tapi kami tidak dalam situasi untuk itu. Saya mengatakannya usai melawan Leipzig, ya, kami memang senang lolos ke perempatfinal dan berada di delapan besar," ungkapnya di situs resmi klub.
"Itu sangat keren. Millie (James Milner) mengatakannya pada saya, ini perempatfinal keempat dalam lima tahun, termasuk Liga Europa, empat kali perempatfinal dari lima kesempatan di (kompetisi) Eropa."
"Jadi, ya, itu bagus. Tapi kami tak di situasi itu di sini dan menceritakan begitu saja dongeng soal bagaimana ini bisa berakhir. Yang kami pikirkan, harapkan, mimpikan dan semua hal ini sepenuhnya berbeda," sambungnya. dtc