Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Produsen mobil asal Cina, Geely menggelontorkan 30 miliar yuan atau US$ 4,6 miliar setara Rp 66 triliun untuk membangun pabrik baterai mobil listrik. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan persaingan perusahaan di industri kendaraan listrik.
Dikutip dari CNN, Rabu (17/3/2021), kabar itu disampaikan melalui rilis asli perusahaan. Dalam rilis itu, Geely menyebut telah membangun pabrik baterai di Ganzhou, Cina Timur. Pabrik itu akan memiliki kapasitas 42 gigawatt-jam per tahun.
Kapasitas itu serupa dalam skala pabrik Volkswagen Jerman (VLKAF) dikabarkan akan dibangun di Eropa. Geely pun mengonfirmasi telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan baterai lokal, Farasis Energy.
Selain itu, Geely juga mengumumkan akan bekerja sama dengan raksasa pencari Cina , Baidu untuk memproduksi mobil listrik cerdas. Geely mengatakan bahwa pihaknya juga berencana untuk bertransformasi dari pabrikan mobil menjadi perusahaan teknologi yang berfokus pada transportasi listrik yang cerdas.
Bersama rencana itu, Geely mengumumkan rencana kerja sama besar dengan raksasa media sosial Tiongkok Tencent (TCEHY) dan pemasok Apple (AAPL) Foxconn.
Menurut perhitungan S&P; Global Platts. permintaan baterai diperkirakan akan melonjak di Cina karena penjualan mobil listrik negara itu diproyeksikan menyentuh enam juta unit pada tahun 2025.
Kini produsen mobil di seluruh dunia tengah meningkatkan pengembangan kendaraan atau mobil listrik. Hal itu dilakukan karena adanya tekanan untuk mengatasi krisis iklim saat ini.
Di Cina sendiri pemerintah secara agresif mendorong kendaraan energi baru untuk mengatasi masalah pencemarannya sendiri, dan persaingan antara merek lokal dan asing semakin ketat selama setahun terakhir.
Namun, perusahaan-perusahaan asing di Cina tengah mengalami tekanan. Seperti produsen mobil listrik, Tesla (TSLA) milik Elon Musk diketahui tengah mengalami beberapa hambatan di Cina.
Perusahaan AS, yang dulunya merupakan merek mobil listrik terlaris di Cina dan telah membangun pabrik besar-besaran di Shanghai, diketahui dipanggil oleh lima badan pengatur Cina pada bulan Februari lalu untuk menjawab pertanyaan tentang kualitas mobilnya.(dtf)