Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ingin mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan cara mengurangi biaya logistik. Salah satunya dengan memperbanyak platform seperti Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang baru diluncurkan hari ini.
Selain di Batam, platform seperti BLE akan ditambah di tujuh daerah lainnya yang ada di Indonesia dan ditargetkan bisa berjalan semua tahun ini. Jika ada yang menghalangi, Luhut berkelakar akan menyerang orang tersebut dengan alat berat buldoser.
"Ini kan ada 8 yang besar-besar. Ada di sini (Batam), Jakarta (Tanjung) Priok itu ya, nanti juga Patimban, kemudian Tanjung Mas, Surabaya, Medan, Semarang, Makassar. Jadi itu kita mau tahun ini jadi. Saya sudah bikin rapat kemarin, pokoknya nih bisa. Siapa yang menghalangi kita buldozerin," kata Luhut dalam konferensi pers launching BLE yang dilihat virtual, Kamis (18/3/2021).
Menurut Luhut, saat ini biaya logistik di Indonesia masih mahal. Biaya itu lebih mahal 10% dibandingkan negara tetangga, padahal biaya logistik menjadi salah satu pendorong investasi masuk ke tanah air.
"Kita pengin supaya kita efisien. Jadi kita semua pengin Indonesia bisa bersaing. Anda bayangin kalau perdagangan kita itu banyak yang sudah beda 10%, ngapain (investor) datang ke Indonesia buat investasi," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan adanya BLE dapat meningkatkan level kompetitif Batam. Pasalnya, selama ini kinerja ekonomi di daerah tersebut masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional.
"Batam dari kinerja ekonominya selama 5 tahun terakhir di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, padahal potensinya sangat besar. Jadi ini BLE untuk meningkatkan kepastian berusaha dan daya tarik untuk berinvestasi di Batam," jelas Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap pemulihan ekonomi nasional, terutama perbaikan ekspor dan impor akan segera terjadi. Menurutnya saat ini adalah momen yang tepat untuk membenahi diri guna memberikan pelayanan yang lebih baik.
"Jadi ini bagian dari upaya pemulihan ekonomi dan meningkatkan, serta mengakselerasi pemulihan tersebut," tandasnya.(dtf)