Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor daging kerbau dari India sebanyak 80.000 ton. Impor dilakukan secara bertahap, untuk periode Maret-Juni ditetapkan kontrak pengadaan sebanyak 22.000 ton.
Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, daging kerbau dari India itu sudah ada yang sampai di Tanah Air, dan sebagian masih dalam perjalanan.
"80.000 ton itu untuk kebutuhan 1 tahun, jadi untuk stabilisasi harganya 1 tahun. Sudah ada beberapa yang sudah datang dan akan datang," kata Awaludin kepada detikcom, Selasa (23/3/2021).
Di bulan Maret ini, Bulog memperkirakan ada sekitar 10-20% dari kontrak pengadaan pertama yang akan masuk. Artinya, ada sekitar 2.200-4.400 ton daging kerbau impor dari India yang akan masuk.
"Proses itu kan tetap disesuaikan kebutuhan, setiap proses tahapan itu kan mesti dilakukan lelang. Itulah bedanya yang dilakukan oleh Bulog. Karena kita ini BUMN yang harus GCG, semua proses itu harus melalui tahapan yang transparan," jelas Awaludin.
Awaludin menegaskan, impor ini dilakukan untuk menyediakan pilihan bagi masyarakat dalam mengkonsumsi daging, dan juga stabilisasi harga daging dalam negeri. Pasalnya, harga daging sapi masih bertahan di level Rp 120.000/Kg. Harapannya, dengan kehadiran daging kerbau ini maka harga daging sapi di dalam negeri bisa turun.
"Intinya bahwa supaya harga itu maksimalnya Rp 80.000/Kg, sehingga bisa menstabilisasi harga daging sapi yang selama ini Rp 120.000 lebih per Kg, sehingga Rp 80.000/Kg bisa stabilisasi harga itu. Kedua, akses masyarakat terhadap daging. Kalau ada alternatif seperti ini, masyarakat punya akses yang lebih banyak untuk mendapatkan daging sebagai kebutuhan proteinnya," tutup Awaludin. dtc