Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
WAKTU seakan begitu cepat berlalu. Kepemimpinan Bupati Eddy Keleng Ate Berutu dan Wakil Bupati Jimmy Andrea Lukita Sihombing di Kabupaten Dairi tengah memasuki usia dua tahun. Sebuah usia kepemimpinan yang relatif tidak terlalu cepat maupun tidak lambat untuk dinilai oleh publik. Dua tahun kepemimpinan mereka tentu ada yang dicapai, akan tetapi banyak juga yang belum dicapai, yang harus dibuktikan hingga periode pemerintahan mereka berakhir. Ini menjadi ajang pembuktian bagi kedua pemimpin untuk mewujudukan harapan-harapan masyarakat sesuai janji kampanyenya di masa pilkada silam.
Kalau kita flash back sejak pasangan tersebut dinyatakan sah pemenang pilkada pasca putusan Mahkamah Konstitusi, harapan seluruh masyarakat Dairi pun diletakkan di pundak mereka. Banyak masyarakat memberikan atensinya kepada kedua figur ini karena mereka menjanjikan suatu perubahan "Menuju Dairi Unggul", yakni perubahan tata kelola pemerintahan, perubahan pelayanan publik, perbaikan arah pembangunan dalam segala aspek itulah sejatinya didambakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Makanya, tidak heran begitu kedua figur ini disahkan menjadi calon bupati dan wakil bupati kala itu banyak masyarakat yang silih berganti untuk memberikan dukungan guna mewujudkan lahirnya figur pemimpin yang baru.
Isu Strategis
Roda pemerintahan pun resmi dijalankan sehingga kini tengah memasuki dua tahun kepemimpinan sebagai bupati dan wakil bupati. Berpatokan kepada apa yang menjadi fokus pemerintahan ini tentunya masyarakat bisa menilai hal-hal apa saja yang telah dikerjakan dan belum dikerjakan pemerintahan tersebut kurang lebih dua tahun masa kepemimpinan. Sebagai contoh misalnya, sebelum pasangan Eddy-Jimmy memimpin masalah pelayanan kesehatan khususnya RSUD Sidikalang yang selama ini telah menyita perhatian publik bahkan sempat viral di media sosial oleh beberapa pasien yang berobat ke sana karena masalah ketersediaan alat kesehatan dan sarana prasarana seperti ambulans yang terkadang kosong ketika dibutuhkan oleh pasien untuk dirujuk. Bahkan kematian pasien hendak melahirkan yang disinyalir akibat keterlambatan penanganan sempat menghebohkan masyarakat.
Di awal masa kepemimpinan Eddy-Jimmy langsung bergerak dengan melakukan inspeksi bahkan sempat berkantor dan menyatakan akan berkantor sekali seminggu di rumah sakit tersebut. Nyatanya setelah itu seakan tidak pernah lagi terdengar informasi dan gebrakan terkait perbaikan sarana vital tersebut. Meskipun pada bulan oktober 2020 terjadi penambahan fasilitas pencuci darah di RSUD tersebut (Harian SIB 01/10/2020), namun di sisi lain masih terdengar masalah terkait sarana dan prasarana. Misalnya dua bulan lebih pihak rumah sakit tidak bisa melakukan rotgent kepada pasien karena alat rotgent rusak (Tagar. Id 6/11/ 2020). Pada hal Bupati Dairi melalui Sekda Leonardus Sihotang sempat mewacanakan akan melakukan audit dan investigasi terkait rumah sakit tersebut (Mistar.Id 08/08/2020)
Dengan demikian patut dipertanyakan apakah pemerintahan tersebut serius untuk melakukan pembenahan dan benar-benar mewujudkan RSUD Sidikalang yang unggul dan mengembalikan kejayaan rumah sakit tersebut menjadi rumah sakit rujukan setidaknya bagi kawasan kabupaten tetangga seperti tahun 2000 an. Perbaikan RSUD di bidang tata kelola keuangan dan transparansi juga harus dibuktikkan sehingga rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. Perbaikan pelayanan rumah sakit menjadi pelayanan kesehatan yang unggul harus benar-benar dirasakan masyarakat. Isu strategis bidang kesehatan tersebut merupakan salah satu dari beberapa isu strategis yang menunggu realisasi visi dairi unggul tersebut.
Selain masalah di bidang kesehatan di atas, isu strategis di bidang pertanian terkait peningkatan SDM unggul pertanian dan peningkatan produktivitas pertanian yang berdaya saing juga perlu pembuktian. Pembangunan SDM di bidang pendidikan melalui pemberian beasiswa serta janji pembangunan sekolah tinggi vokasi di Dairi juga dinantikan progres dan realisasinya. Untuk bidang infrastruktur jalan dan irigasi juga menunggu realisasi misi dairi unggul dalam perbaikan kualitas dan kuantitas.
Penutup
Oleh karena itu, setiap isu-isu strategis yang termuat pada visi dairi unggul tersebut harus mampu diselesaikan sebelum periode pemerintahan berakhir. Apalagi kini tengah memasuki dua tahun masa pemerintahan pasangan tersebut, artinya kurang lebih tinggal tiga tahun lagi untuk merealisasikan visi tersebut.
"Mewujudkan Dairi Unggul" lewat penyelesaian isu-isu strategis tersebut merupakan suatu tanggung jawab moral yang harus ditepati. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata "unggu"l berarti lebih dari pada yang lain. Itu berarti kepemimpinan Eddy-Jimmy harus mampu mewujudkan Kabupaten Dairi lebih maju dan lebih sejahtera daripada kabupaten lain, khususnya kabupaten/ kota yang ada di Sumatra Utara.
Oleh karena itu, kepemimpinan Eddy-Jimmy harus mampu membuktikan Dairi unggul tersebut di sisa kurang lebih tiga tahun ke depan. Jika tidak terealiasi, maka akan jadi bumerang bagi pasangan ini jika akan mencalonkan kembali pada Pilkada selanjutnya, baik secara berpasangan maupun maju sendiri-sendiri.
====
Penulis Pemerhati Pembangunan Kabupaten Dairi, Mahasiswa Doktoral IPB.
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Gunakan kalimat-kalimat yang singkat (3-5 kalimat setiap paragraf). Judul artikel dibuat menjadi subjek email. Tulisan TIDAK DIKIRIM DALAM BENTUK LAMPIRAN EMAIL, namun langsung dimuat di BADAN EMAIL. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]