Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pandemi COVID-19 telah membuat berbagai sektor industri terpuruk, di antaranya industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengalami kerugian besar selama pandemi. Ribuan hotel dan para pekerjanya menjadi korban, sedangkan pelaku ekonomi kreatif, yang notabene merupakan UMKM, tidak leluasa untuk berkreasi.
Menjawab persoalan itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya memberdayakan pelaku ekonomi kreatif dengan program digitalisasi UMKM. Danau Toba, Sumatra Utara sebagai kawasan wisata superprioritas, harus didukung dengan industri kreatif yang modern dalam hal promosi dan pemasaran produk pelaku ekonomi kreatif.
Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/3/2021), mengatakan, kampanye Beli Kreatif Danau Toba, salah satu contoh digitalisasi pelaku ekonomi kreatif dalam memasarkan produk dan memperluas pasar. Kegiatan Beli Kreatif Danau Toba sudah berlangsung sejak 20 Februari 2021 hingga Juni 2021 dan merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2021.
"Beli Kreatif Danau Toba diikuti 200 pelaku ekonomi kreatif, menghadirkan beragam produk kreatif seperti 121 kuliner, 29 produk fesyen dan 50 kriya. Selain itu digitalisasi pelaku ekonomi kreatif akan menambah wawasan pelaku kreatif dalam pemasaran produk mereka," ujarnya.
Para pelaku ekonomi kreatif Beli Kreatif Danau Toba akan mendapatkan pelatihan, pendampingan secara offline dan online untuk peningkatan omzet. Selain itu, penyerapan tenaga kerja hingga perluasan pasar menjadi target digitalisasi pelaku ekonomi kreatif Beli Kreatif Danau Toba. Untuk pemasarannya akan dibantu melalui marketplace dan e-commerce.
"Banyak benefit yang akan didapatkan dalam program Beli Kreatif Danau Toba Artisanal 200 peserta ini, tidak hanya soal pelatihan, melainkan akan difasilitasi untuk iklan di Facebook, Instagram dan membuka kesempatan ekspor yang bekerjasama dengan Dirjen Bea Cukai. Pembebasan pajak dapat dilakukan kalau ada program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dari pemerintah dalam pengurusan pajak. Ditambah kita akan mendampingi juga, dengan berbagai macam fasilitas lainnya. Salah satunya ongkos kirim gratis, yang sedang kita formulasikan dengan PT. Pos Indonesia, kemudian tentunya yang paling penting dengan marketplace, antara lain; bagaimana hadir di marketplace (onboarding) untuk meningkatkan omset dari peserta,” jelas Yuana Rochma Astuti.
Yuana mengatakan, 200 pelaku kreatif yang berpartisipasi dalam Beli Kreatif Danau Toba mewakili pelaku kreatif dari 33 kabupaten dan kota di Sumatra Utara, yang sebelumnya telah diriset berdasarkan target pelaku ekraf dan buyers. Beli Kreatif Danau Toba juga ditujukan untuk promosi dan meningkatkan daya beli produk lokal.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang program Beli Kreatif Danau Toba, Informasi lengkap mengenai progress program dapat dilihat pada sosial media Instagram & Facebook Page @belikreatiflokal dan website www.belikreatifdanautoba.belikreatiflokal.id.