Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatra Utara (Sumut) menargetkan sebanyak 500.000 merchant di Sumut dapat menggunakan QRIS. BI membutuhkan kerja sama serta koordinasi dengan perusahaan penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) dan perbankan di Sumut untuk mewujudkan hal tersebut.
Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjag?a keamanannya. Semua PJSP yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS
Saat ini, dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari penyelenggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS, meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan masyarakat.
Kepala Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo, mengatakan, hingga akhir Desember tahun 2020, terdapat sekitar 234.363 merchant di Sumut yang telah menggunakan QRIS. "Dan BI pusat menargetkan hingga akhir tahun, merchant yang menggunakan QRIS dapat mencapai 494.363 merchant atau kita harapkan dapat mencapai 500.000 merchant," ujarnya di sela-sela peluncuran layanan mobile banking Livin' by Mandiri yang merupakan penyempurnaan dari aplikasi Mandiri Online, di Medan, Minggu (28/3/2021).
Kegiatan tersebut juga turut dihadiri Regional CEO Bank Mandiri Region I/ Sumatra 1, Angga Erlangga Hanafie beserta jajaran Bank Mandiri Region I/ Sumatra 1; Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Ibrahim; Executive Vice President West Area Sales Telkomsel, Gilang Prasetya beserta jajaran Telkomsel.
Soekowardojo mengatakan, dari 33 kabupaten dan kota di Sumut, pengguna QRIS terbesar ada di Kota Medan dengan persentase sekitar 58%, disusul Kabupaten Deli Serdang (12%), Kabupaten Asahan (2,4%) dan kabupaten-kota lainnya.
Lebih lanjut dikatakan, BI Sumut berusaha mencapai target melalui peningkatan kerja sama dan koordinasi dengan PJSP, baik lembaga perbankan maupun nonbank. "Selain itu, kita akan fokus mengembangkan di daerah-daerah yang memiliki potensi besar. Kemudian kita meningkatkan kerja sama dengan BI Pematangsiantar serta BI Sibolga," ujarnya.
Bank Indonesia juga mendorong agar penyedia jasa telekomunikasi atau operator telekomunikasi dapat meningkatkan kualitas layanannya diantaranya dengan memperluas coverage area untuk meminimalisir area blank spot. Sehingga dengan demikian penetrasi penggunaan QRIS tersebut semakin meluas.
Executive Vice President West Area Sales Telkomsel, Gilang Prasetya, mengatakan bahwa Telkomsel sebagai salah satu operator telekomunikasi berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan serta memperluas coverage area di Sumut. "Saat ini sudah sekitar 95% area di Sumut tercover dan kami terus meningkatkan layanan kami. Hal ini kami lakukan sesuai dengan amanah yang diberikan pemerintah kepada kami, yakni untuk membuka jaringan seluas-luasnya untuk melayani masyarakat," tuturnya.