Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap berbagai kendala pencarian Cockpit voice recorder (CVR) black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182. CVR tersebut akhirnya ditemukan pada detik-detik terakhir pencarian.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya telah melakukan pencarian dengan mengerahkan para penyelam selama 1 bulan lebih usai operasi SAR dari Basarnas. Namun, pencarian tersebut tak membuahkan hasil.
"Kami istirahat satu minggu terus kita mengevaluasi kira-kira metode apalagi yang bisa kita gunakan di dalam pencarian black box ini. Kemudian kita berdiskusi salah satunya kita menggunakan kapal pengisap lumpur yaitu kapal TSHD," ujarnya, Rabu (31/3/2021).
Dia mengatakan para penyelam mengalami luka di bagian tangannya saat melakukan pencarian. Hal tersebut, katanya, terjadi karena banyak serpihan tajam di dasar laut.
"Kalau di bawah itu banyak serpihan, jadi penyelam-penyelam kita banyak tangannya luka-luka, terkena serpihan-serpihan itu. Sehingga kemampuan penyelam itu jadi terbatas," kata Soerjanto.
Metode pencarian pun diubah. Soerjanto mengatakan pihaknya mengerahkan kapal yang mampu mengisap lumpur di kedalaman 16 meter.
"Terus setelah 3 hari atau 4 hari kita beroperasi, kok belum ketemu. Ini kita berpikir metode apalagi yang akan kita gunakan untuk mencari CVR," tutur dia.
Batas waktu pencarian semakin mendekati akhir. Soerjanto mengaku sempat ditanya timnya terkait langkah berikutnya apabila CVR tak kunjung ditemukan.
Namun pada hari ke-5 atau hari terakhir pencarian, CVR tersebut akhirnya ditemukan. CVR itu ditemukan tepat di detik-detik terakhir batas waktu pencarian. Perjuangan tim pencari pun membuahkan hasil.
"Sampai saat kemarin teman-teman bilang, 'Pak ini sudah hari terakhir pencarian dengan kapal ini'. Ya kita sama-sama berdoa mudah-mudahan CVR ini bisa ditemukan. Alhamdulillah, tadi malam yang merupakan malam terakhir di dalam pencarian lanjutan ini, bisa kita temukan CVR ini," ujarnya.
Seperti diketahui, CVR black box pesawat Sriwijaya SJ182 sebelumnya masih dalam pencarian. CVR ini terpisah menjadi beberapa bagian saat pesawat jatuh pada 9 Januari 2021.
Beberapa bagian CVR seperti underwater locator beacon (ULB) dan casing atau body protector CVR sebelumnya telah lebih dulu ditemukan. Namun bagian CVR yang berisikan memori perekam belum ditemukan.
CVR memiliki 3 bagian. Bagian pertama dari CVR adalah kotak yang menghubungkan black box dengan instrumen yang akan direkam. Kedua adalah kotak tempat alat untuk merekam berada seperti kaset, CD, atau chip memori. Ketiga adalah ULB.(dtc)