Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Jumlah korban banjir bandang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertambah. Korban hilang masih terus dicari tim SAR gabungan.
"Korban paling banyak di Desa Nelelamadiken, Kecamatan Ile Boleng, itu sebanyak 56 orang. (Korban sebanyak) 56 orang itu 37 sudah ditemukan, dan dilakukan penguburan tadi malam. (Sebanyak) 19 orang dilanjutkan pencarian di dalam tumpukan longsoran pada hari ini," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli saat dihubungi detikcom, Senin (5/4/2021).
Dia mengatakan proses pencarian sempat terhenti karena hujan deras. Dia menjelaskan dari jumlah 56 korban, ada 8 orang korban yang tewas di Kelurahan Weiwerang dan Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur.
"Di situ juga dilaporkan 4 orang masih hilang, belum ditemukan. Kemudian 3 orang lagi masih dalam pencarian di Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado," ujar Agustinus Payong Boli.
Dia mengatakan banjir bandang juga menyebabkan sejumlah kerusakan.
"Kerusakan rumah ratusan, pengungsi ratusan akibat longsor, banjir bandang, dan gelombang laut naik menyapu rumah-rumah di pesisir pantai hampir 1 kilometer ke darat. Jalan jembatan putus, listrik mati, telepon putus. Demikian," katanya.
Banjir tersebut akibat hujan lebat serta angin kencang yang berlangsung cukup lama di wilayah tersebut.
Agustinus mengatakan kondisi cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang membawa serta kayu dan batu besar. Benda-benda tersebut pun menghantam permukiman warga desa itu.
Ia menambahkan, pemerintah daerah bersama berbagai elemen saat ini masih terus bergerak di lapangan untuk melakukan langkah penanggulangan dampak bencana, baik pencarian dan evakuasi korban maupun penanganan korban yang selamat.
Agustinus melanjutkan, saat ini upaya pencarian korban masih terus berlangsung di lapangan. Upaya pencarian itu dilakukan oleh petugas dengan dukungan berbagai elemen masyarakat setempat.(dtc)