Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Warga dari berbagai kawasan di Medan, menjadi korban forward informasi pesan berantai di whatsapp, yang menyebutkan bisa divaksin tanpa daftar dan hanya bawa KTP di Dinas Kesehatan Sumut. Mereka ramai-ramai mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Sumut, Jalan M Yamin Medan, Rabu (07/04/2021) pagi. Mereka tampak mengantri dengan harapan bisa daftar dan mendapatkan vaksinasi covid-19
Ramainya warga tersebut membuat suasana kurang kondusif. Dan susah payah sekuriti dan staf kantor Dinkes menjelaskan bahwa tak benar dibuka pendaftaran vaksin tanpa daftar, namun seolah warga tak yakin.
Mereka sempat bertahan. Namun tak lama kemudian, mereka satu per satu pulang meninggalkan kantor itu. Hanya saja, warga lainnya yang juga korban hoaks, terus berdatangan. Dan akhirnya petugas sekuriti menutup pintu gerbangn Kantor Dinkes.
Dan inilah isi informasi berantai tersebut:
"Just Info
Morning all KoKo cici que semua .
Untuk yang di bawah 60 thn
Dinkes Buka di jl Serdang seberang Hotel Cordela... Tiap hari mulai jam 9 sdh buka... tdk pake daftar dan bawa ktp. Nanti Jam 2 ada buka juga
Info Dinkes akan booth vaksin di berbagai tempat termasuk di Lap Merdeka
Gercap yaa koko cici
??????"
Salah satu warga, Juniati, kepada wartawan mengaku mendapatkan informasi vaksinasi tanpa daftar itu dari whtasapp. "Iya itulah makanya langsung kemari," ujarnya kecewa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, memastikan informasi yang beredar di whatsapp itu adalah hoks. "Tak betul, sibuk kami dibuatnya," ujar Alwi menjawab konfirmasi wartawan.
Bukan hari ini saja, kata Alwi, sejak Selasa (06/04/2021), kantornya ramai didatangi warga untuk divaksin. "Kami imbau agar warga tidak mempercayai informasi whatsapp itu. Kami tak ada buka vaksinasi seperti pesan whatsapp itu," ujarnya.
Secara terpisah, Johannes Luk, dari salah satu komunitas sosial, mengatakan telah turut mengingatkan sejumlah orang di beberapa anggota grup whatsapp bahwa informasi itu tidak benar.
"Namun itulah, nyatanya banyak masyarakat datang," ujar Johannes Luk, seraya mengatakan ikut menginformasikan kepada sejumlah warga agar mengikuti vaksinasi sesuai prosedur.