Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatra Utara (Sumut) memprediksi kebutuhan uang kartal untuk Ramadan dan Idulfitri berkisar Rp 2,6 triliun atau naik 4% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 2,5 triliun. Sementara untuk Wilayah Kantor Depot Kas (DkW) Sumut yang meliputi Sumut dan Aceh berkisar Rp 8,9 triliun atau naik 12%.
Kepala Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo, mengatakan, pada kondisi pandemi seperti saat ini, layanan perbankan kepada masyarakat mengalami keterbatasan untuk berinteraksi langsung. "Namun BI dan perbankan berupaya untuk memberikan layanan pemenuhan uang sesuai kebutuhan dan tentu saja dalam kondisi layak edar," katanya, Rabu (7/4/2021).
Soeko, sapaan akrab Soekowardojo mengatakan, prediksi kebutuhan Rp 2,6 triliun berdasarkan observasi yang dilakukan tiap perbankan di Sumut. Namun BI telah siap bila permintaan uang lebih tinggi daripada prediksi.
Soeko mengatakan, distribusi uang kartal di Sumut periode Ramadan dan Lebaran tahun 2020 memang menurun signifikan dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 4,8 triliun. Penurunan ini diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain pengaruh pembatasan sosial berskala besar akibat Covid-19, larangan mudik, turunnya kegiatan ekonomi dan penghasilan masyarakat yang menurun.
Selain itu, selama pandemi Covid-19 mewabah, BI belum bisa melakukan kas keliling sehingga perbankan hanya dapat mengandalkan mesin ATM untuk mendistribusikan uang kartal. Selain itu, terjadi perubahan perilaku masyarakat, yang tadinya menggunakan uang tunai, beralih menggunakan uang non tunai.
Soeko menuturkan, saat ini penukaran uang dapat dilakukan dalam partai besar lewat perbankan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Kantor Pos dan Pegadaian. Untuk pelayanan langsung, belum ada karena masih ada pembatasan.