Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Pasar Tradisional Balige, Wilayah Kabupaten Toba saat ini mengalami kekurangan pasokan daging babi, sehingga banyak warga beralih mengkonsumsi daging sapi dan kerbau.
Pedagang daging babi, K Simangunsong mengatakan bahwa saat ini mendatangkan daging babi sangat sulit dan kalaupun ada harga tinggi Rp 160 ribu/kg.
"Pasaran sebelumnya terakhir di bulan Oktober 2020 masih diposisi Rp 70-80 ribu/kg saat ini kenaikan harga 2 kali lipat," ujar K Simangunsong,Kamis(8/4/2021) di Balige.
Ia mengatakan, meski harga sudah meningkat tajam permintaan tetap masih tinggi namun daging sulit untuk didatangkan. "Kebetulan untuk peternak lokal sudah sulit didapat. Kalaupun ada didatangkan dari luar," ucapnya.
Pengusaha catring P Napitupulu juga mengakui saat ini pasokan daging babi sangat sulit didapat sehingga untuk pesanan untuk pesta banyak beralih ke daging sapi.
"Sekarang kalaupun ada daging babi harganya sudah tinggi capai Rp 190 ribu/kg dan barangnya langka. Tawaran yang sering kami sampaikan kepada langganan adalah menggunakan daging sapi," ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian, Perikananan, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Toba, Jerry Silaen membenarkan bahwa untuk saat ini pasokan daging babi di daerahnya sangat minim.
"Sejak ada serangan penyakit jenis ASF terhadap ternak dan mematikan dari saat itu pula peternak lokal atau masyarakat masih trauma untuk melanjutkan beternak," katanya menyebut hal itu pemicu adanya kenaikan harga terhadap daging babi hingga 100 persen.