Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Amerika Serikat menyampaikan keprihatinannya terkait tindakan agresif Cina terhadap Taiwan dan memperingatkan bahwa tindakan itu bisa menjadi kesalahan serius bagi siapa pun yang mencoba mengubah status quo secara paksa di wilayah Pasifik Barat.
"Apa yang telah kami lihat, dan apa yang menjadi perhatian nyata kami, adalah tindakan yang semakin agresif oleh pemerintah Cina yang diarahkan ke Taiwan, sehingga meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan," kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dalam wawancara di acara Meet the Press di stasiun NBC, seperti dilansir Reuters, Senin (12/4/2021).
Sebelumnya pada Kamis (8/4, Beijing menyalahkan Amerika Serikat atas ketegangan yang terjadi usai kapal perang AS berlayar di dekat Taiwan.
"Amerika Serikat memiliki komitmen jangka panjang di bawah Undang-Undang Hubungan dengan Taiwan untuk memastikan bahwa Taiwan memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dan mempertahankan perdamaian dan keamanan di Pasifik Barat," kata Blinken.
Blinken juga menolak berkomentar ketika ditanya apakah AS akan menanggapi tindakan Cina di Taiwan secara militer atau tidak.
"Yang bisa saya katakan adalah kami memiliki komitmen serius agar Taiwan dapat mempertahankan diri. Kami memiliki komitmen serius untuk perdamaian dan keamanan di Pasifik Barat," imbuhnya.
"Kami mendukung komitmen itu. Dan dalam konteks itu, akan menjadi kesalahan serius bagi siapa pun untuk mencoba mengubah status quo itu dengan paksa," tegas Blinken.
Selama beberapa bulan terakhir, Taiwan kerap mengeluhkan keberadaan Angkatan Udara Cina di dekat wilayah tersebut, yang diklaim Cina sebagai miliknya.
Sementara itu, pada Jumat (9/4/2021), Gedung Putih mengatakan akan terus mengawasi peningkatan aktivitas militer Cina di Selat Taiwan dan menyebut tindakan Beijing berpotensi membuat ketidakstabilan.
Di hari yang sama, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pedoman baru yang akan memungkinkan para pejabat AS untuk bertemu lebih bebas dengan pejabat dari Taiwan, sebuah langkah untuk memperkuat hubungan dengan Taiwan di tengah meningkatnya aktivitas militer Cina di sekitar pulau itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan pedoman baru tersebut telah ditinjau atas amanat kongres dan pihaknya akan memberikan penjelasan lebih lanjut dalam efektifitas implementasi dari kebijakan 'satu Cina' - rujukan kebijakan AS di mana secara resmi mengakui kedaulatan Cina.(dtc)