Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Ankara. Kedua Menteri Luar Negeri (Menlu) dari Yunani dan Turki terlibat cekcok dan perdebatan panas soal berbagai isu saat menggelar konferensi pers bersama di Ankara pada Kamis (15/4) waktu setempat. Kedua negara yang saling bertetangga ini diketahui berselisih sengit selama setahun terakhir.
Seperti dilansir AFP, Jumat (16/4/2021), cekcok ini menunjukkan persoalan yang dihadapi kedua negara yang berselisih dalam upayanya memperbaiki hubungan.
Disebutkan bahwa pembicaraan yang dilakukan oleh Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu dan Menlu Yunani, Nikos Dendias, di ibu kota Ankara dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kedua negara anggota NATO ini berupaya mengesampingkan perbedaan setelah setahun berselisih.
Turki dan Yunani berada di ambang perang saat kapal militer kedua negara bertabrakan dan saling membayangi di tengah sengitnya sengketa soal perairan Mediterania pada Agustus tahun lalu.
Konferensi pers yang digelar pada Kamis (15/4) waktu setempat dibuka dengan pernyataan damai dari Cavusoglu yang memuji 'dialog sangat positif' yang baru saja digelar dengan Dendias di Ankara.
Namun Dendias memanfaatkan pernyataan pembukanya untuk membahas serangkaian keluhan sejak lama soal Turki, mulai dari soal pencarian sumber daya gas alam di perairan sengketa hingga perlakuan Turki terhadap kelompok minoritas Yunani Ortodoks dan perselisihan kedua negara soal imigran.
"Posisi Yunani jelas dan ini bukan pertama kali Anda mendengarnya," ucap Dendias kepada Cavusoglu saat momen panas dalam konferensi pers yang digelar selama 35 menit ini.
"Jika Anda menuduh negara saya dan rakyatnya di hadapan pers, saya harus berada dalam posisi menanggapi itu," timpal Cavusoglu menanggapi Dendias.
"Jika Anda ingin melanjutkan ketegangan kita, kita bisa. Jika kita saling tuduh di sini, kita memiliki banyak hal yang harus diberitahukan satu sama lain," tegasnya.
Bulan lalu, Turki mengumumkan bahwa Dendias mengunjungi Ankara untuk mempersiapkan apa yang disebut sebagai pertemuan puncak antara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis.
Namun cekcok yang terjadi antara kedua Menlu semakin menunjukkan kesulitan yang dihadapi Uni Eropa dan NATO dalam menenangkan persaingan kedua negara yang berlangsung selama berabad-abad.
Konferensi pers itu berakhir dengan kedua Menlu sama-sama berupaya menertawakan pertengkaran publik mereka yang tidak biasa dan sepakat melanjutkan perdebatan dalam makan malam privat.(dtc)