Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanvisnisdaily.com-Langkat. Muhammad Budi (34) buruh harian lepas (BHL) pemanen sawit, penduduk Desa Makarti Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (17/4/2021) sore, tewas dengan ujung telapak kaki pecah, setelah terpental/terlempar 3 meter, akibat gagag egreknya yang terbuat dari aluminium tersentuh arus listrik tegangan tinggi.
Kejadian itu saat korban memanen tandan buah segar (TBS) sawit tempat korban bekerja di kebun sawit milik juragannya, Alam Manik di Dusun IX Kampung Baru, Desa Pangkalan Siata, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.
Menurut Eka Karunia (35) istri korban, dan Alam Manik (51), Sabtu sekira pukul 15.00 WIB, korban ia/istrinya, melakukan pekerjaannya diareal perkebunan kelapa sawit.
"Saat itu suamiku sedang memanen buah kelapa sawit dengan menggunakan alat panen egrek bergagang alumunium, sekira pukul 15.30 WIB, kulihat alat panen menyentuh kabel listrik yang berada dipinggir jalan. Suamiku terpental dan tidak sadarkan diri, dibagian ujung telapak kaki sebelah kiri luka pecah," ungkap istri korban.
Kejadian itu dilaporkan Polsek Pangkalan Susu, Langkat ke Polres Langkat Sabtu malam. Kasubag Humas Polres Langkat Aiptu Yasir Rahman membenarkan kejadian itu.
"Setelah kejadian, saksi memberitahukan kejadian ke beberapa orang setempat, termasuk kepada pemilik kebun. Lalu dari Tim Medis Puskesmas Pangkalan Siata menyatakan, bahwa korban telah meninggal dunia, dan selanjutnya korban dibawa ke rumah duka di Dusun III Pasir Putih, Desa Lubuk Kasih Kecanatan. Brandan Barat, Langkat. Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi," sebut Yasir Rahman.