Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Penemuan sesosok mayat pria menghebohkan warga Sigambal, Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut). Mayat tersebut ditemukan membusuk di sumur pada perkarangan sebuah rumah kosong yang sudah lama tak berpenghuni.
"Ya benar. Warga yang menemukan. Tadi siang (Sabtu, 17/4) di sumur sebuah rumah yang telah lama kosong," kata Kapolsek Bilah Hulu AKP Ramses Panjaitan saat dikonfirmasi Minggu (18/4/2021).
Kapolsek mengatakan, penemuan ini bermula dari bau bangkai menyengat yang tercium anak-anak yang biasa bermain di rumah kosong tersebut. Kemudian mereka mencari sumber bau tersebut dan melihat sesosok mayat yang mengambang di dalam sumur.
Temuan ini sontak membuat anak-anak tersebut menjerit sehingga mengundang kedatangan warga ke lokasi penemuan. Kemudian warga melaporkan penemuan sesosok mayat ini ke kantor polisi terdekat.
Mendapat informasi tersebut, kepolisian bersama tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhanbatu, segera menuju lokasi kejadian. Setelah melakukan evakuasi, mayat tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Rantauprapat untuk proses selanjutnya.
Dalam pemeriksaan awal, polisi menemukan kartu tanda penduduk (KTP) dari saku celana yang dikenakan jenazah tersebut. Diketahui identitasnya adalah Julianto Nainggolan (26) warga Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Tak lama setelah berada di RSU, seorang bernama Charles Situmorang datang untuk menjemput jenazah Julianto. Dia mengatakan Julianto adalah keponakannya terakhir pergi keluar dari rumahnya pada Senin (12/4/2021).
"Ini keponakan saya. Dia ini stres, depresi. Dia putus sekolah pastor di Bandung. Mungkin itulah sebabnya depresi. Terakhir datang ke rumah saya Senin, 12 April lalu, cuma setengah jam kemudian pergi menghilang. Kami juga sudah berupaya mencarinya," kata Charles Situmorang.
Sebelumnya, kata Charles, Julianto sudah beberapa kali menghilang, pergi dari rumah. Namun dalam beberapa kejadian sebelumnya itu selalu membawa telepon seluler.
"Sebelumnya juga sudah berkali-kali kabur menghilang. Tapi selalu bawa HP. Terus waktu dia sadar, diteleponnya kami, dan kami jemput," kata Charles.
Atas penemuan mayat Julianto ini, Charles mengatakan keluarga tidak akan melakukan otopsi. Mereka sudah mengikhlaskan kepergian Julianto dan menganggap ini mungkin jalan terbaik untuknya.
"Sudah berbagai upaya dilakukan untuk mengobatinya (depresi). Namun tak kunjung berhasil. Mungkin ini lah jalannya," pungkas Charles.