Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Jumlah pasien corona atau Covid-19 Kota Medan dari hari ke hari terus mengalami peningkatan. Meski begitu, penerapan protokol kesehatan masih sedikit abai. Bahkan Pemerintah Kota (Pemko) Medan membuat Kesawan City Walk yang justru berpotensi menimbulkan kerumunan masyarakat.
Padahal, menghindari kerumunan merupakan salah satu protokol kesehatan (prokes) yang harus dijalankan untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Terbukti Kesawan City Walk menghasilkan lautan manusia khusus diakhir pekan.
"Di Medan masih 15.000 (pasien covid-19), jadi belum belum bisa dikendalikan," kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Medan, Senin (19/4/2021).
BACA JUGA: Kesawan City Walk Langgar Prokes, Gubernur Edy: Pemko Medan Tanggung Jawab
Untuk menekan angka covid-19, kata dia, PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) tetap akan diberlakukan.
"PPKM berakhir hari ini, akan diperpanjang sampai bisa dikendalikan," tegasnya.
Edy pun meminta maaf dengan kebijaian PPKM atau pembatasan ini masyarakat menjadi terganggu baik dalam urusan mencari nafkah dan beribadah.
"Untuk penyekatan di daerah terdampak harus dilakukan, minta maaf kepada seluruh masyarakat dengan kegiatan ini rakyat kurang nyaman, dalam beribadah di bulan ramadan, dalam mencari kehidupan, tetapi ini harus dilakukan karena untuk menyelamatkan," bilangnya.
Dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona, Edy menyebut obatnya adalah penerapan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
"Tetapi saya tetap mengingatkan kepada unsur-unsur bawahan saya, terkhusus kepada kabupaten/kota, camat sampai kepala desa bahwa covid-19 belum berakhir untuk itu terus kita waspadai kita jaga satu-satunya obat covid-19 adalah prokes dengan mencuci tangan, memakai masker dan atur jarak," bilangnya.