Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Beberapa fakta terungkap di balik aksi seorang pemuda mabuk berinisial BN (25) yang meminta jemaah yang sedang tadarusan di Masjid Khoirul Amal, Sei Berombang, Panai Hilir, Labuhanbatu, Sumatra Utara membubarkan diri. Dari hasil interogasi polisi, BN mengaku minum tuak kelapa (dibuat dari hasil fermentasi kelapa) sehingga bertindak berlebihan dibanding umumnya orang mabuk lainnya.
"Jadi menurut pengakuan tersangka, dia ini minum tuak kelapa. Mabuknya (tuak kelapa) kata dia, lebih parah dari mabuk tuak biasa (tuak yang dibuat dari hasil fermentasi nira). Karena itu dia bilang tak sadar telah melakukan pelecehan agama," kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Parikhesit, kepada wartawan Selasa (20/4/2021).
Parikhesit mengatakan, menurut pengakuan BN, dirinya sebenarnya hanya ingin mendengarkan orang-orang yang sedang mengaji. Namun karena merasakan pusing yang luar biasa, dia akhirnya merebahkan dirinya di dalam masjid.
Saat merebahkan dirinya tersebut, BN diketahui sempat membuka celana panjangnya dan hanya mengenakan celana kolor saja (celana pendek yang biasanya dipakai sebagai pakaian dalam). Setelah itu dia kemudian menyelimuti dirinya dengan sajadah yang terdapat di masjid tersebut.
BACA JUGA: Bubarkan Jemaah Sedang Tadarusan di Masjid, Pemuda di Labuhanbatu Ini Ditangkap Polisi
"Kata dia, niatnya sebenarnya ingin mendengar orang mengaji. Dan katanya dia datang ke measjid pakai celana panjang. Dia mengaku tidak sadar saat membuka celananya," kata Parikhesit.
Selain membuka celana panjangnya, DN juga diketahui sempat meniduri kitab suci Alquran. Aksi DN ini dinilai pengurus masjid sudah keterlaluan, sehingga akhirnya memutuskan melaporkan DN ke polisi, beberapa jam setelah peristiwa tersebut terjadi.
"Kejadiannya ini terjadi pada Senin (19/4) dini hari sekitar pukul 02.00 atau 03.00 WIB . Beberapa saat sebelum sahur. Dia dilaporkan ke polisi, siang harinya sekitar pukul 12.00 WIB," kata Parikhesit.
Saat hendak ditangkap polisi, BN diketahui berada di Markas Koramil 03/SB, Sei Berombang. Sempat berembus isu bahwa BN merupakan tenaga harian lepas (THL) di Markas Koramil tersebut.
Akibatnya warga pun memadati Markas Koramil tersebut. Namun kabar tersebut langsung diluruskan oleh Danramil Mayor Inf Syamsul Anwar Harahap yamg membantah isu BN merupakan THL di Markas Koramil 03/SB.
"Tidak benar ya, mengenai informasi jika BN ini THL di Markas Koramil 03/SB. Malah kita sesungguhnya sedang mengamankan dia karena dikhawatirkan diamuk massa," katanya.
Hal senada juga dikatakan BN saat ditanyai wartawan sesaat setelah sampai di Mapolres Labuhanbatu. Dia mengatakan kalau dirinya hanya sering berkunjung ke Markas Koramil 03/SB, namun bukan merupakan seorang THL di situ. "Cuma sering datang dan sering disuruh-suruh beli rokok bang," katanya menjawab wartawan.