Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Cina Xi Jinping menyindir Amerika Serikat (AS) yang semakin menekan Cina dalam beberapa bulan terakhir. Namun, Xi tidak secara gamblang menyebut AS dalam pernyataannya. Ia menyebut negara yang semakin memisahkan diri dari negara lain adalah prilaku yang bertentangan dengan hukum ekonomi dan pasar.
"Mereka akan merugikan kepentingan orang lain tanpa menguntungkan diri sendiri," kata Xi saat berpidato di Forum Boao Cina untuk Asia yang disiarkan melalui video, Selasa (20/4).
Dia juga menyebut negara besar harus berperilaku sesuai dengan status mereka. Tentu harus memiliki tanggung jawab yang besar.
"Kita tidak boleh membiarkan aturan yang ditetapkan oleh satu atau beberapa negara dipaksakan pada negara lain, atau membiarkan unilateralisme diterapkan oleh negara-negara tertentu untuk mengatur langkah bagi seluruh dunia. Negara-negara besar harus berperilaku sesuai dengan status mereka dan dengan rasa tanggung jawab yang lebih besar," kata Xi.
"Memerintahkan orang lain di sekitar atau mencampuri urusan internal orang lain tidak akan mendapatkan dukungan apapun," tambah Xi.
Dikutip dari CNN, Rabu (21/4/2021) dalam pidatonya, Xi tidak menyebut nama negara mana pun. Para pemimpin Cina biasanya tidak menyebut nama. Namun, pernyataannya tampak seperti kritik terselubung terhadap AS, yang telah meningkatkan tekanan terhadap Cina dalam beberapa bulan terakhir.
Bulan lalu AS dan sekutunya menjatuhkan sanksi terkoordinasi terhadap pejabat Cina atas dugaan penindasan terhadap muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya di provinsi Xinjiang.
Selain itu, sanksi besar yang dijatuhkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump kepada perusahaan Cina juga tetap berlaku. Semua sanksi itu semakin menambah ketegangan perang dagang yang berlanjut di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Dalam pidatonya, Xi juga menyebut seharusnya sebuah negara bisa menghindari perilaku yang menambah perang dingin. Selain itu harus menghindari tindakan yang menyebabkan perang dingin baru.
"Pandemi COVID-19 telah membuatnya semakin jelas bagi orang-orang di seluruh dunia bahwa kita harus menolak perang dingin dan mentalitas zero-sum serta menentang 'Perang Dingin' baru dan konfrontasi ideologis dalam bentuk apa pun," kata Xi.
Xi juga menyampaikan China akan mempermudah perusahaan asing berinvestasi di negaranya. Dia pun menyebutkan langkah-langkah untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara tetangga, termasuk rencana Konferensi Kedua tentang Dialog Peradaban Asia atau Conference on Dialogue of Asian Civilizations (CDAC).
CDAC pertama, yang berlangsung di Cina pada 2019, dihadiri oleh perwakilan lebih dari 40 negara Asia. Cina juga baru-baru ini membuat kesepakatan dengan Rusia dan Iran.
Bulan lalu, para Menteri Luar Negeri Cina dan Rusia berjanji untuk memperkuat kemitraan strategis yang komprehensif. Kedua negara juga mengusulkan untuk mengadakan dialog regional untuk mengatasi masalah keamanan di wilayah mereka.
Secara terpisah, Cina juga menandatangani kemitraan ekonomi dan keamanan dengan Iran bulan lalu selama 25 tahun ke depan.
Untuk diketahui, Forum Boao Cina untuk Asia dihadiri oleh beberapa pengusaha dan investor terbesar AS. Mereka mencoba menavigasi hubungan yang kacau antara dua ekonomi teratas dunia.(dtf)