Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga TBS sawit di Sumatra Utara (Sumut) pekan ini kembali naik ke Rp 2.416,95/kg dari pekan lalu Rp 2.377,40/kg. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang kembali mendekati level RM 4.000/metrik ton setelah sebelumnya anjlok ke RM 3.629/metrik ton menjadi pendongkrak harga TBS di petani.
Secara rinci, harga penetapan TBS sawit Provinsi Sumut 21-27 April 2021 untuk:
Umur 3 tahun Rp 1.876,12/kg
Umur 4 tahun Rp 2.052,75/kg
Umur 5 tahun Rp 2.169,75/kg
Umur 6 tahun Rp 2.230,92/kg
Umur 7 tahun Rp 2.252,44/kg
Umur 8 tahun Rp 2.311,19/kg
Umur 9 tahun Rp 2.355,94/kg
Umur 10-20 tahun Rp 2.416,95/kg
Umur 21 tahun Rp 2.411,65/kg
Umur 22 tahun Rp 2.378,80/kg
Umur 23 tahun Rp 2.354,40/kg
Umur 24 tahun Rp 2.273,68/kg
Umur 25 tahun Rp 2.201,41/kg
Untuk harga rata-rata CPO lokal dan ekspor naik ke Rp 10.591,36 dari pekan lalu Rp 10.296,65/kg dan rata-rata harga kernel Rp 7.181,14/kg. Sementara faktor K adalah 88,62%.
Sementara itu, harga TBS sawit di tingkat petani Sumut kembali naik di atas Rp 2.000/kg. Meski harga tertingginya pekan ini hanya naik tipis ke Rp 2.130 dari pekan lalu Rp 2.100/kg.
Secara rinci, harga TBS pekan ini di 15 daerah penghasil sawit di Sumut yakni:
1. Langkat Rp 2.030/kg
2. Deli Serdang Rp 2.035/kg
3. Serdang Bedagai Rp 2.100/kg
4. Simalungun Rp 2.050/kg
5. Batubara Rp 2.030/kg
6. Asahan Rp 2.025/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp 2.060/kg
8. Labuhanbatu Rp 2.050/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp 2.080/kg
10. Padanglawas Utara Rp 2.075/kg
11. Padanglawas Rp 2.130/kg
12. Tapanuli Selatan Rp 2.030/kg
13. Mandailing Natal Rp 2.080/kg
14. Tapanuli Tengah Rp 2.090/kg
15. Pakpak Barat Rp 2.090/kg
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, harga TBS di petani tidak bisa lepas dari pergerakan harga CPO. "Kita optimis harga TBS bisa terus dalam tren positif hingga Lebaran nanti. Karena konsumsi CPO meningkat, " katanya, Kamis (22/4/2021).
Menurut Gus, momen Ramadan dan Lebaran biasanya memang mampu mengerek harga CPO karena konsumsi meningkat. Meski saat ini ekonomi masih terpengaruh dampak pandemi Covid-19, namun petani tetap optimis bisa mendapatkan harga lebih tinggi karena kinerja ekspor sudah mencatatkan angka positif.