Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Setelah Sungai Asahan, ternyata Sungai Situmandi yang terletak di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara direkomendasikan para rafter menjadi destinasi kedua lokasi olahraga arung jeram terbesar di wilayah Sumatra Utara.
Panjang Sungai Situmandi yang diperkirakan 10,3 Kilometer dari hulu; tepatnya di titik Hite Tano Siarang-arang hingga hilir di pertemuan dengan "saudara kembar"nya Aek Sigeaon di Parbubu Pea, ternyata sepertiga dari panjangnya atau sekitar 8,7 kilometer dapat dijadikan arena (jalur) olahraga arung jeram.
Rekomendasi ini dari hasil eksplorasi tim jelajah yang sudah beberapa kali menjajal sungai Situmandi. Salah satunya dilakukan tim Siantar Rafting.
Bermula dari identifikasi lokasi yang dilakukan sekitar Maret 2019 dan dilanjutkan eksplorasi pertama di Bulan Agustus 2019. Mereka menemukan sedikitnya puluhan titik jeram yang masuk kategori grade 4 dan sejumlah titik jeram yang masuk kategori 4 plus. Dalam dunia olahraga arung jeram, mengenal istilah medan grade 1 hingga 5.
"Kita menemukan puluhan jeram yang masuk grade 4 dan 4 plus. Selain itu, kita menemukan sedikitnya 5 air terjun, serta sejumlah bebatuan mirip artefak di sepanjang jalur," kata Hubul Hutabarat, leader dari Siantar Rafting yang telah menjajal Situmandi sejak dua tahun lalu, Selasa ( 27/4/2021), di lokasi Sungai Aek Situmandi di Siarangarang.
Hubul juga menjelaskan, Situmandi sangat ideal dijadikan dan dikembangkan menjadi destinasi wisata yang sepaket dengan arena olahraga arung jeram di Sumatra Utara.
"Pemkab Taput dan masyarakat sekitar harus melihat ini sebagai potensi dan harus serius memberikan dukungan," ucapnya.
Hanya saja, ia mengingatkan, olahraga jenis ini memang sangat berisiko, maka ada baiknya bagi para rafter pemula tau komunitas dan family, agar jangan melakukan sendiri tanpa mendapat pendampingan atau semacam 'guide' saat menjajal jalur sungai.
'Kita siap mendampingi atau memfasilitasi. Atau, barangkali dari pihak FAJI (Federasi Arung Jeram Indonesia), Tapanuli Utara bisa membantu," tandasnya.
Ia juga menjelaskan, air terjun paling besar dan tertinggi lebih kurang 35 meter ditemukan di pertengahan jalur "Kami beri nama air terjun itu, Jables (Jahowa Blessing). Itu artinya betapa kami sangat mengagumi ciptaan Tuhan," sebutnya.
Hubul juga menjelaskan, awal ekspedisi tahun 2019 masih dimulai dari Parbatuan Siarang-arang. Akan tetapi, setelah dilakukan survei lanjutan, lantas pada Oktober 2020, star pointnya dinaikkan lagi ke arah hulu, tepatnya di bawah jembatan Hite Tano, Siarangarang.
"Jadi kalau kita hitung dari Hite Tano, panjang jalur arena rafting mencapai 8,7 kilometer. Medan nya sangat berliku, jeramnya sangat kontiniu, arus sungainya sangat deras serta panoramicnya sangat indah di sepanjang sungai. Maka, sangat layak kita rekomendasikan menjadi lokasi olahraga arung jeram berkelas di wilayah Sumut," tutupnya.