Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Siantar. Anggota Komisi VI DPR RI, Lamhot Sinaga, berdiskusi penguatan pelayanan gereja dalam program pemberdayaan gereja dalam pendidikan dan ekonomi jemaat gereja HKI.
"Untuk program pembangunan pelayanan gereja, hendaknya dirumuskan bersama-sama sesuai dengan identifikasi fungsi kebutuhan pelayanan," kata Lamhot Sinaga dalam diskusi santai dengan Ephorus HKI, Pdt Firman Sibarani, di Kantor Pusat HKI Pematang Siantar, Selasa (27/4/2021).
Alumni SMP RK Santo Yoseph, Lintongnihuta, Humbahas itu juga menyambut baik program pemberdayaan pelayanan yang akan dilaksanakan pimpinan pusat HKI.
"Tujuan pelayanan itu, adakalanya ditafsirkan misi hanya kristenisasi dan pekabaran injil. Namun saat ini, misi zending itu harus diubah untuk pelayanan peningkatan pendidikan,SDM dan ekonomi masyarakat," katanya.
Ia mengapresiasi peningkatan SDM pendeta untuk pelayanan di gereja HKI, karena menyangkut perkembangan pelayanan. "Kita cukup apresiasi program HKI kedepan, bahwa syarat pendeta untuk menguasai salah satu bahasa atau bahasa internasional. Ini merupakan satu kebutuhan pelayanan saat ini, dan kita mendukungnya," sebut anggota Komisi VI DPR RI.
Untuk program pemberdayaan gereja HKI, pihaknya mempersiapkan SDM dan dukungan infrastruktur. "Kita mengucapkan terima kasih dan bangga atas kunjungan anggota DPR RI,Lamhot Sinaga. Itu artinya dukungan visi misi pemberdayaan pelayanan di HKI akan lebih maju sesuai dengan kemajuan jaman," kata Ephorus HKI, Pdt Firman Sibarani.
Lanjut Pimpinan HKI Pusat itu,bahwa membesar Gereja HKI melibatkan semua potensi dalam melebarkan pelayanan di gereja.
"Kehadiran amang turut dalam penyelenggaraan pemerintahan, akan membesarkan nama Tuhan dalam bentuk sumbangsih dalam bentuk pelayanan, meskipun gereja tidak berpolitik praktis," ucapnya.
Kata dia, mendukung program pemberdayaan pembangunan SDM dan infrastruktur adalah momentum yang tidak terpisahkan. "Untuk program pelayanan, pihaknya bersama dengan anggota jemaat kurang 350 jiwa untuk pembangunan kantor pusat HKI yang sudah direncanakan dalam kurun waktu 15 tahun," sebutnya.
Dalam bentuk peningkatan SDM pelayanan di HKI pendeta melakukan pelayanan dengan konsep holistik. "Untuk calon pendeta HKI nantinya pendeta akan menguasai bahasa internasional. Kemudian pendeta juga akan memberikan pelayanan untuk sekolah minggu. Semua itu akan terwujud ketika kantor pusat HKI terbangun akan dilengkapi dengan retreat centre, training centre dan fungsi gedung lainya," ujarnya.
Gerakan Rp 10 ribu jemaat HKI,untuk rencana sumber dana pembangunan gedung HKI pusat,pihaknya menganggarkan dana pembangunan Rp 7 miliar dengan progres pekerjaan 3 tahun
"Kesepakatan kita untuk pembangunan kantor pusat dengan anggaran Rp 7 miliar.Melalui gerakan swadaya Rp 10 ribu per jemaat juga sumbangan kolektif dan sumbangan pihak ketiga," kata Sekjen HKI, Pdt Hotman Hutasoit ke medanbisnisdaily.com di Kantor Pusat HKI Siantar.
Dia menyebut, konsep desain Kantor Pusat HKI diproyeksikan sebagai ikon Simalungun dengan perpaduan miniatur budaya Toba dan Simalungun. "Melihat desain bangunan, diharapkan kantor pusat akan ramai dikunjungi masyarakat dengan wisata rohani berbasis budaya Toba dan Simalungun," ucapnya.