Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh tinggi pada kuartal II-2021. Pertumbuhan yang tinggi ini dikarenakan basis perbandingan di tahun sebelumnya yang berada di level sangat rendah.
Kepala BKF Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2021 bisa lebih dari 7%. Ia juga mengungkapkan pertumbuhan ekonomi nasional yang menuju tren positif ini terlihat dari beberapa indikator yang sudah mulai bergerak.
"Tanda-tanda ini diperkuat data bulan Maret, penjualan ritel, mobil, konsumsi listrik, dari sisi bisnis dan industrinya, lalu Google mobility, pergerakan masyarakat sangat menentukan konsumsi, dari sisi suplai terus ekspansi, siap menjual barang, konsumsi semen meningkat, ekspor kita membaik di Maret 30,2%, impor juga meningkat artinya geliat dari manufaktur sudah mulai terlihat," kata Febrio dalam acara Telaah Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi pada Forum on TV, Kamis (29/4/2021).
Perbaikan ekonomi Indonesia, dikatakan Febrio juga ada kaitannya dengan kebiasaan baik Indonesia dalam memanfaatkan krisis sebagai momentum reformasi ekonomi. Menurut dia, reformasi sudah sering dilakukan ketika ekonomi nasional terkena krisis.
Dia menyebut reformasi ekonomi sudah dilakukan ketika Indonesia mengalami krisis 1997-1998 dengan menerbitkan UU Keuangan Negara, UU BI, dan lain sebagainya yang mengatur soal sektor keuangan.
Setelah itu, Febrio mengungkapkan perekonomian Indonesia selalu dihadapi oleh tantangan global yang berganti-ganti, mulai dari ledakan harga komoditas, krisis keuangan global, perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China, dan yang sekarang terjadi adalah pandemi COVID-19.
"Kita lihat bagaimana dengan segala tantangan yang ada, hampir selalu pertumbuhan ekonomi di atas ekonomi global, ini pencapaian luar biasa, bagaimana ekonomi kita resilience, dan inilah yang menjadi modal kita, bahwa kita selalu bisa resilience," jelasnya.
Dengan pengalaman dan tren perbaikan pada indikator perekonomian, Febrio menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada dalam rentang 4,5% sampai 5,3% sepanjang tahun 2021. Di mana, pertumbuhan positif baru akan terjadi pada kuartal II-2021 yaitu di level 7%.
"Kemarin pandemi itu secara resmi pertengahan Maret, pertumbuhan ekonomi di Januari-Maret 2020 masih tinggi di 3%, ini yang membuat secara YoY masih akan berada di teritori negatif kecil minus 1 sampai minus 0,1%. Tetapi di kuartal II karena basisnya sangat rendah, pertumbuhan ekonomi di kuartal II akan cukup tinggi bisa di atas 7%, dan penguatan ini secara disiplin bisa mencapai 4,5%-5,3% untuk keseluruhan tahun," ungkapnya.(dtf)