Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Beberapa perantau asal Samosir yang ada di Kota Medan menyesalkan pemecatan sejumlah anggota Fraksi PDIP DPRD Samosir oleh DPP PDIP buntut kekalahan Rapidin Simbolon-Juang Sinaga dalam Pilkada Samosir 2020.
"Pemecatan ini jelas sangat disesalkan, sebaiknya sebelum dilakukan pemecatan, langkah klarifikasi dulu dan undang para kader untuk menjelaskannya," kata mantan Anggota DPRD Sumut, Oloan Simbolon, Jumat (30/4/2021) yang juga perantau asal Samosir.
Sebagai mantan Anggota DPRD, ia juga dulu pernah terlihat dalam melakukan pemecatan terhadap anggota DPRD saat ia pernah duduk, namun mekanisme partai dilakukan dan tahapan tahapan dilaksanakan, tidak melakukan pemecatan dikarenakan emosional.
"Seharusnya diberikan ruang untuk mempertanggungjawabkan apa yang dituduhkan, sebab mereka juga memiliki suara dan konstitusi yang juga harus diperhatikan," tambah Oloan didampingi Atak Simanjuntak.
Hal yang sama disampaikan Parkin Sihaloho dan Ojak Simbolon yang merupakan warga asal Samosir yang menilai pemecatan terhadap kader kader partai akan membuat partai PDI Perjuangan di Samosir akan kehilangan ribuan suara.
"Ribuan suara pendukung PDI P akan hilang di Samosir, apalagi dua tahun lagi juga akan ada Pemilu, suara suara yang dipecatnya ini akan beralih," kata Parkin.
Ketua DPRD Samosir, Saut Tamba menjelaskan ia dan Rinaldi Naibaho serta, Paham Gultom, Harijono Situmorang dan Romauli Panggabean sudah menyampaikan surat kepada Mahkamah Partai di Jakarta.
Surat itu diakui Tamba akan memberikan jawaban kepada DPP Partai PDI Perjuangan di Jakarta dan memberikan fakta fakta di lapangan bahwa kader partai yang dipecat di Samosir telah sungguh sungguh bekerja untuk memenangkan calon bupati Samosir, Rapidin Simbolon dan Juang Sinaga.