Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sumatra Utara (Sumut) masih terus rugi berdagang dengan Singapura. Pembelian bahan bakar yang cukup tinggi dari Negeri Singa tersebut membuat impor lebih besar dibandingkan ekspor. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, pada triwulan I-2021, Sumut masih tekor hingga US$ 84,193 juta karena impornya mencapai US$ 105,115 juta sedangkan ekspor di periode yang sama hanya US$ 20,923 juta.
Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatra Utara (USU), Wahyu Ario Pratomo, mengatakan, selama ini, impor Sumut terbesar dari Singapura adalah bahan bakar. Bahkan sebelum pandemi Covid-19, Sumut juga selalu defisit dengan singapura. "Karena kita mengimpor bahan bakar dari Singapura. Permintaan bahan bakar sempat menurun akibat aktivitas industri di Sumut terganggu open pandemi. Namun sekarang sudah mulai ada peningkatan lagi. Makanya defisit persagangannya juga besar," katanya, Selasa (4/5/2021).
Namun menurut Wahyu, peningkatan impor bahan bakar dari Singapura juga bukan berarti hal buruk. Itu justru memberikan sinyal yang baik bagi perekonomian Sumut. "Karena itu berarti aktivitas industri semakin menggeliat. Ini bagus untuk ekonomi Sumut," katanya.
Wahyu mengatakan, memang sulit untuk bisa menekan impor bahan bakar dalam jangka pendek. Kecuali kilang pengolahan minyak telah ada di Sumut. Seperti rencana pemerintah untuk membangun kilang pengolahan bahan bakar di Sumut seperti yang direncanakan di Kuala Tanjung. Tentu hal itu memiliki prospek yang bagus untuk menekan impor bahan bakar dari Singapura.
"Namun masih rencana kan. Jadi untuk sekarang masih sulit menekan impor dari Singapura. Tapi ya itu, selama impornya barang modal dan bahan baku penolong, itu kabar baik bagi ekonomi kita," kata Wahyu.
Berdasarkan data BPS Sumut, selain dengan Singapura, Sumut juga rugi berdagang dengan Argentina senilai US$ 49,755 juta, Australia senilai US$ 48,432juta, Brazil sebesar US$ 26,372 juta, dan US$ 9,961 juta dengan Filipina.