Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padangsidimpuan. Harga daging sapi pada H-1 Lebaran, Rabu (12/5/2021), di Kota Padangsidimpuan mencapai Rp 140.000/kg. Harga tersebut setara dengan harga pada Lebaran tahun sebelumnya.
"Harga sama saja dengan tahun lalu untuk harga dagingnya Rp 140.000/kg, Harga tulang/sup Rp.120.000/kg dan bagian dalam Rp 60.000/kg," ujar B. Lubis, pedagang daging sapi di pusat kota Padangsidimpuan.
Dikatakan, dimasa pandemi Covid-19 jumlah daging yang dipasarkan mengalami penurunan. Bila sebelumnya ada tiga ekor, maka saat ini hanya dua ekor saja yang dipotong. Hal ini melihat daya beli masyarakat yang menurun karena ekonomi kurang baik.
"Kita hanya potong dua ekor, kalau tahun lalu dipotong tiga ekor itu dagingnya terjual habis. Mudah-mudahan hari ini berkah dagingnya bisa terjual habis. Hanya saja kita pesimis di kondisi masa pandemi ini," katanya.
Sementara itu Nurlaila salah seorang pembeli mengatakan bahwa harga daging sapi sama saja dengan harga memasuki Ramadan dan tahun lalu. Tapi karena sudah kebiasaan menjelang hari raya selalu ada menu tambahan daging tetap dibeli. "Jadi Rp.140.000/kg pun harganya tetap kita beli,"katanya.
Adanya bantuan langsung tunai, dan dana PKH yang diterima masyarakat membuat ekonomi warga terbantu di masa pandemi ini. Harga getah dan sawit juga mengalami kenaikan membuat suasana pasar ramai.
Namun karena adanya pembatas pergerakan warga dengan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai Covid-19 maka suasana pasar tidak seramai hari sebelum bencana Covid-19 ada.
Pantauan medanbisnisdaily.com pedagang sapi di kota Padangsidimpuan tidak sebanyak tahun lalu sebelum pandemi ada. Biasanya lapak pedagang daging sapi sudah berjejer namun saat ini terlihat hanya aatu-satu dan jaraknya juga berjauhan. Kondisi ini disebabkan daya beli masyarakat yang berkurang jadi pedagang daging sapi berkurang. Warga lebih banyak memilih menu ikan, ayam dan sayuran untuk mengurangi biaya hidup apalagi bagi warga yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.