Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdalily.com-Tanah Karo. Dampak Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), kunjungan turis ke kawasan kota wisata Berastagi tidak seperti biasa. Libur lebaran 1442 H tahun ini, terjadi penurunan tingkat kunjungan. Bahkan mencapai 50% dari tahun-tahun sebelumnya.
“Wisatawan memang ada yang berkunjung, tetapi hanya sekitar 50 persen dari kondisi normal sebelum COVID 19 melanda. Sebaiknya perlu diutarakan beda mudik dengan melancong,” ujar Rosida Veronika kepada medan bisnisdaily.com pedagang Pasar Buah Berastagi, Jumat (14/5/2021) sore.
Menurutnya, salah pengertian informasi serta pemahaman perihal larangan mudik dan berwisata. Pastinya sangat merugikan pedagang dengan pelaku wisata lainnya. Terkait itu, pelaku wisata kawasan Berastagi sekitar berharap pemerintah dan masyarakat dapat bersinergi dalam hal ini.
Padagang lainnya, Erni Br Ginting juga menyatakan hal tidak jauh berbeda. Menurut Erni yang terpenting saat ini adalah pemenuhan standarisasi protokol kesehatan. Seandainya di posko perbatasan pelancong sudah lulus test kesehatan, baik secara admisnistrasi atau test langsung, apa salahnya.
“Yang utama tentunya menaati protokol kesehatan. Kalau sudah layak, apa salahnya berwisata. Ekonomi masyarakat juga bergerak, jika tidak ada wisatawan, bagaimana pergeraan ekonomi di kawasan wisata. Jadi butuh kebijakan dan cara pikir cerdas aparat di posko penyekatan dalam menyikapinya," ujar Erni.