Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah meminta agar para pengelola wisata mematuhi peraturan yang telah ditetapkan saat membuka tempat pariwisata pada libur Lebaran. Hal ini dilakukan agar jangan sampai tempat wisata menjadi sumber penularan virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) baru.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, dalam talkshow dengan tema Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran” yang disiarkan secara virtual, Sabtu (15/5/2021).
Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah menyiapkan peraturan dalam PPKM Mikro bahwa tempat-tempat publik, seperti tempat wisata, diwajibkan mengikuti protokol kesehatan (prokes) dan dibuka dengan 50% dari kapasitas.
"Tentu pengaturannya diserahkan kepada pemerintah daerah (pemda) masing-masing. Namun sebagai catatan, semua regulasi yang dibuat dalam PPKM Mikro adalah menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," ujarnya.
Sementara Ketua Satgas Penanganan COVID-19 yang juga Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo, mengingatkan agar pemda dapat berinisiatif untuk memantau agar tempat-tempat wisata jangan sampai melanggar protokol kesehatan dan aturan kapasitas.
"Yang harus kita ingatkan lagi adalah tempat-tempat wisata. Mohon kiranya daerah berinisiatif. Jangan sampai dibiarkan aktivitas publik di tempat wisata melampaui 50%. Sekali lagi kami harapkan, seluruh satgas daerah, terutama unsur polda, harus berani mengambil keputusan, melakukan langkah-langkah penertiban. Bahkan jika perlu, apabila membahayakan keselamatan masyarakat, lebih baik ditutup saja. Bicara yang terbuka kepada pengelola," ujarnya.
Doni juga meminta kepada pengelola tempat wisata agar bisa bekerja sama dengan pemerintah dan Satgas Penanganan COVID di daerah. "Karena kalau kasus aktif meningkat maka kita akan mundur lagi," tegasnya.
Doni Monardo mengatakan, kepedulian daerah untuk mentaati semua peraturan atau kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah pusat, betul-betul diharapkan bisa terlaksana.
"Dan juga bantuan dan dukungan dari seluruh komponen masyarakat untuk setiap saat mengingatkan kita semua, saling mengingatkan tentang mematuhi protokol kesehatan. Hanya dengan saling mengingatkanlah, kita bisa mengurangi risiko dan Insyaallah kita mampu menanggulangi kasus COVID ini. Kalau seandainya ini baik sampai dengan akhir Juni 2021, ini berjalan terus sampai dengan bulan Agustus 2021 pertengahan, mungkin bisa menjadi hadiah atau kado bagi ulang tahun, perayaan kemerdekaan bangsa kita," tegasnya.