Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (Badko HMI Sumut) M Alwi Hasbi Silalahi mendesak kepolisian daerah Sumut (Poldasu) agar mengusut standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan vaksinasi di Sumut. Hal itu terkait kasus jual beli vaksin yang diungkap Poldasu belum lama ini. Menurut Hasbi dengan mengetahui SOP tersebut, segala administrasi yang bersifat data dan instruksi, akan memudahkan Poldasu mengusut kasus jual beli vaksin tersebut secara menyeluruh.
"Sebenarnya bagaimana SOP pelaksanaan vaksinasi di Sumut, itu yang harus diketahui. Karena dengan begitu akan lebih mudah untuk mengetahui dan mengusut tuntas kasus ini. Siapa saja oknum-oknum ASN yang terlibat, instruksinya dari siapa, prinsip-prinsipnya serta bagaimana distribusinya. Itu semua harus diusut dan harus kita ketahui," kata Hasbi Senin (24/5/2021)
Dikatakan Hasbi juga perlu diungkap bagaimana sebenarnya vaksin ini bisa keluar dari Dinkes Sumut hingga terdistribusi sampai ke daerah-daerah. Sebab, sambung Hasbi, mungkin juga ada oknum ASN Dinkes Sumut lainnya terlibat. Ini soal keselamatan nyawa dan kesehatan masyarakat Sumut, untuk itu Poldasu harus tangkap semua yang terlibat, tegasnya.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menetapkan 4 orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan jual beli vaksin Sinovac yang terjadi sejak April 2021. Keempatnya memiliki latar belakang profesi beragam. SW (40) merupakan agen properti, IW (45) seorang dokter di Rumah Tahanan Tanjung Gusta, KS (47) seorang dokter di Dinas Kesehatan Sumut, dan SH merupakan aparatur sipil negara di Dinkes Sumut. SW (40) merupakan agen properti, IW (45) seorang dokter di Rumah Tahanan Tanjung Gusta, KS (47) seorang dokter di Dinas Kesehatan Sumut, dan SH merupakan aparatur sipil negara di Dinkes Sumut.