Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Toba. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan untuk melawan paham radikalisme dan terorisme di semua ruang dimensi sosial masyarakat di NKRI.
"Kita harus mengakui dan menghargai segala perbedaan, sehingga keharmonisan sosial masyarakat dapat seimbang dan tidak bertentangan dengan nilai luhur Pancasila," kata anggota MPR RI, Lamhot Sinaga pada sosialisasi 4 pilar kebangsaan, di Sekretariat Yayasan Cahaya Bersama Rakyat, Desa Narumonda Kabupaten Toba, Sumatra Utara, Rabu (19/5/2021).
,Anggota Fraksi Golongan Karya (Golkar) itu mengatakan, falsafah dalihan natolu merupakan implementasi dari 4 pilar kebangsaan. "Kita diikat oleh tatanan adat budaya kita, disebut dalihan natolu. Itu adalah warisan yang harus dilestarikan dan dijaga, sehingga perbedaan status sosial masyarakat memiliki fungsi yang berbeda, tetapi satu dalam tujuan," ucapnya.
Disebutkan lagi, pemahaman dalam mempedomani Pancasila sebagai dasar ideologi negara tetap dijaga agar berbudaya luhur. "Pedoman berbangsa dan bernegara sudah diatur. Kemudian pedoman bermasyarakat, masing masing juga sudah diatur dengan norma adat. Dari pedoman itu kita diberikan keleluasaan, namun tidak bertentangan dengan ideologi dan norma adat," harapnya.
Dia mengajak,agar momentum sosialisasi pilar kebangsaan untuk mempererat persatuan dan kesatuan. “Saya berharap masyarakat supaya bersatu, tidak menerima kegiatan terorisme dalam setiap aspek sosial masyarakat," imbuhnya.