Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengungkapkan jika dirinya diharuskan memilih partai politik maka akan memilih Partai Persartuan Pembangunan (PPP) dibandingkan partai lain. Itu disampaikannya saat menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII PPP Sumut, di Ballroom Hotel Grand Mercure, Jalan Sutomo, Medan, Jumat (28/05/2021).
"Mohon maaf saya tak pandai dalam berpartai dan berpolitik, karena basic saya adalah militer. Namun kalau saya diharuskan memilih partai, saya lebih cenderung memilih PPP karena merupakan warisan ulama," ungkap Edy.
Sontak ungkapan itu disambut tepuk tangan meriah para peserta Muswil. Muswil bertemakan "Jalan Pulang Menuju Kabah" itu dihadiri Wakil Ketua Umum DPP PPP, Arsul Sani, Ketua DPW PPP Sumut, Yulizar Parlagutan Lubis, Sekretaris DPW PPP Sumut, Jafar Harahap, serta para ketua DPC PPP se-Sumut.
Muswil itu dijadwalkan berlangsung selama 2, Jumat-Sabtu, 28-29 Mei 2021, melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat. Dalam Muswil tersebut, juga ada agenda untuk memilih ketua PPP Sumut periode 2021-2026.
Gubernur Edy pun berpesan siapa saja pengurus terpilih PPP, agar terus bekerja dan berjuang membesarkan partai sesuai tujuan ulama terdahulu (pendiri partai) untuk mempersatukan umat Islam di PPP. Ia juga mengingatkan terus berjuang mensejahterakan masyarakat.
Selain itu, Gubernur Edy Rahmayadi juga mengampanyekan jargon Esprit de Coprs (jiwa korsa) dalam muswil itu. "Saya titip kebanggaan (atas keberadaan PPP) ini. Pertama adalah loyalitas, loyalitas ini bukan berarti mengekor. Loyalitas itu jujur, benar, berani, tulus, dan ikhlas. Jujur itu bukan main-main. Harus benar. Pegangannya Alquran dan hadist. Kedua Esprit de Corps dan ketiga mampu bekerjasama baik ke atas, ke samping dan ke bawah," pesan Edy.
Esprit de Corps yang ia maksud, bahwa siapa saja baik kader dan pengurus yang membuat malu PPP Sumut melalui perbuatan tercela, tidak pantas mengenakan jaket hijau kebesaran partai berlambang Ka'bah tersebut.
"PPP ini partai warisan ulama besar kita. (Partai) ini bukan main-main. Dicari Anda nanti di alam kubur itu. Kalau kita khianati partai besar ini, pertanggungjawabannya sampai akhirat. Ini bukan partai kacang-kacangan, bukan partai kaleng-kalengan. Ini partai sejarah bapak-bapak sekalian. Dengan ketiganya itu, Insyaallah PPP akan menjadi partai terbesar di Indonesia," tegas dia disambut tepuk tangan para audiens Muswil.
Wakil Ketua Umum DPP PPP, Arsul Sani, yang membuka Muswil VIII PPP Sumut tersebut dalam arahanya meminta pada seluruh kader dalam berpolitik untuk mengutamakan tabayyun (mencari kejelasan), terutama dalam setiap isu dan perselisihan yang terjadi di tubuh partai.
"Ini dilakukan untuk tetap mempererat silaturahmi dan menghindari fitnah yang terjadi, agar setiap permasalahan dapat diselesaikan," katanya.
Sementara itu, Ketua DPW PPP Sumut, Yulizar Parlagutan Lubis mengatakan, jangan sampai perbedaan pilihan dalam muswil menjadikan segenap kader bermusuhan dan saling menjatuhkan. Ia mengajak seluruh peserta muswil menjadikan momen ini sebagai pesta demokrasi yang menyenangkan. "Marilah kita nikmati pesta demokrasi ini bersama, karena ini adalah hal biasa dan sering kita lakukan," katanya.
Selain Puli, sapaan akrab Yulizar Parlagutan Lubis, kandidat lain yang bakal maju di arena muswil yakni Sekretaris PPP Sumut yang juga Anggota DPRD Sumut, Jafaruddin Harahap.