Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan subsidi listrik sebesar Rp 61,83 triliun pada 2022. Usulan tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VII DPR RI.
"Usulan subsidi listrik RAPBN 2022 mencapai Rp 61,83 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp 14.450, ICP US$ 60 per barel, inflasi 3%," katanya dalam dalam raker, Rabu (2/6/2021).
Berdasarkan dokumen yang dia paparkan, subsidi listrik diberikan untuk pelanggan rumah tangga seluruh daya 450 VA dan rumah tangga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) daya 900 VA.
"Sedangkan mengacu pada rekomendasi BPKP, serta dari KPK, apabila dilakukan evaluasi, dipisahkan pelanggan 450 VA yang tidak masuk data terpadu DTKS maka subsidi listrik 2022 bisa diturunkan (menjadi) Rp 39,5 triliun," jelasnya.
Arifin juga menjelaskan mengenai subsidi listrik 2021, dimana alokasinya sebesar Rp 59,26 triliun. Sedangkan realisasinya hingga April adalah Rp 22,10 triliun, dengan rincian subsidi murni Rp 17,36 triliun dan diskon tarif Rp 4,74 triliun.
Lalu, outlook subsidi listrik sepanjang 2021 adalah Rp 59,26 triliun dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp 14.600/US$, ICP US$ 45/barel, biaya pokok penyediaan tenaga
listrik sebesar Rp 1.334,44/kWh dan penjualan sebesar 266,47 TWh (subsidi dan non subsidi).
Subsidi tersebut termasuk Rp 5,57 triliun diskon golongan rumah tangga 450 VA dan 900 VA tidak mampu (Januari-Juni), serta Rp 101,79 miliar diskon golongan bisnis dan industri 450 VA (Januari-Juni).(dtf)