Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Nisel. Wakil Bupati Nias Selatan, Firman Giawa, bersama Ketua DPRD, Elisati Halawa, didampingi Asisten bidang pemerintahanan, Gayus Duha; Kadis Perindag, Marthin Loy; Kasatpol PP, Teori Bali dan Camat Teluk Dalam, Dionisius Wau, monitoring Pasar Jepang di Pelabuhan Teluk Dalam, Jumat (4/6/2021).
Dalam kegiatan tersebut, Firman Giawa, bertemu beberapa pedagang dan menanyakan keluhan para pedagang yang ada di pasar tersebut.
"Kita sudah lihat didalam (Pasar) dan masih butuh pembangunan-pembangunan, kita melihat sendiri dan kita telah mendengar beberapa keluhan-keluhan para penjual soal ini. Disini juga ada Ketua DPRD tentu ini nanti yang akan kita sampaikan untuk dapat dianggarkan pada tahun 2022," ujar Firman Giawa, usai melakukan kegiatan monitoring tersebut.
"Kita akan coba bangunan yang layak bagi mereka agar mereka bisa betah dan senang berjualan di pasar Jepang ini," tambahnya.
Terkait keberlanjutan penertiban PKL di pusat Kota, Firman Giawa, menyebutkan, tim gabungan akan terus berjaga di beberapa titik yang biasa para pedagang berjualan dan tim akan terus melakukan penertiban disitu.
Sementara itu Ketua DPRD Nias Selatan, Elisati Halawa, mengakui bahwa fasilitas yang tersedia di pasar itu masih kurang, termasuk lingkungan yang masih becek.
Dia menyebut, Teluk Dalam bukan hanya sebagai ikon Nias Selatan, akan tetapi Kota Teluk Dalam adalah merupakan pusatnya pariwisata Nias Selatan. "Tentu Pemerintah hadir untuk membenahi termasuk pasar ini. Pasarnya itu belum layak dan masih darurat begitu. Dan ini penting ada perencanaan yang lebih mantap, jadi lebih include, termasuk ketersediaan parkirannya," kata Elisati Halawa.
Elisati Halawa mengapresiasi langkah pemerintah dalam melakukan penertiban PKL dan juga mengapresiasi masyarakat terutama PKL yang dengan kerelaan mereka untuk kembali berjualan di pasar Jepang tanpa harus adanya kekerasan dalam penertiban yang dilakukan.
Salah satu pedagang sayur, Erni, mengeluhkan kondisi pasar Jepang yang masih kurang memadai dan terkesan sedikit tergenang air bila hujan turun, sehingga hal itu juga mengganggu kenyamanan pembeli saat membeli kebutuhan dapurnya.
Dia pun berharap Pemkab Nias Selatan segera melakukan renovasi pasar itu dan memperluas lagi area pasar Jepang tersebut termasuk ketersediaan parkir yang memadai.
"Harapan kita Pemerintah dapat membenahi kekurangan yang ada sehingga kami betah menjual disini dan tidak lagi ke pusat kota sana, dan pembeli pun betah bila dibenahi ini semua," kata Erni sembari menyampaikan harapan.
Dalam beberapa hari ini Pemerintah Nias Selatan melalui tim gabungan telah menertibkan para pedagang kaki lima termasuk penjual yang sering berjualan di pusat kota Teluk Dalam.
Tim gabungan tersebut terdiri dari Satuan Pamong Praja, Dinas terkait, Kepolisian dan TNI. Usai dilakukan penertiban itu, pusat kota pun terlihat lancar dan tidak mengganggu kenyamanan kota.