Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Pasca jatuhnya mobil Avanza ke Danau Toba dari kapal KMP Ihan Batak beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Samosir bersama Polres Samosir terus berkoordinasi dengan sejumlah operator angkutan sungai, danau dan penyeberangan untuk berkomitmen menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) keselamatan berlayar demi meningkatkan pelayanan dan keselamatan penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Samosir, Sardo Sirumapea saat dihubungi Minggu(6/6/2021) menyampaikan, koordinasi itu diharapkan dapat menambah wawasan para operator penyebrangan terhadap keselamatan angkutan hingga kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku.
"Diharapkan dengan koordinasi dan pertemuan dengan para operator penyebrangan dapat menurunkan angka kecelakaan. Dan meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran angkutan," kata Sardo.
Dengan tegas ia juga meminta agar seluruh kapal yang beroperasi di perairan Danau Toba memenuhi aspek-aspek keselamatan dan keamanan pelayaran sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
"Pemilik kapal juga harus selalu merawat kapalnya, terutama mengecek mesin kapal sebelum berlayar, menyediakan stok bahan bakar di dalam kapal dan para nakhoda diminta agar selalu berkoordinasi dengan petugas di pelabuhan, baik sebelum berlayar dan setelah berlayar," tambahnya.
Operator penyebrangan yang hadir dalam pertemuan beberapa waktu lalu yakni, PT. ASDP Cabang Sibolga, PT Gunung Hijau Megah, PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (KMP Sumut I dan II), CV Muara Putih, Ketua OPS Simanindo, Ketua OPS Tomok Tour, Ketua OPS Lopo Parindo, Ketua OPS Tuktuk Indah, Ketua OPS Kapal Hotel, Ketua OPS Nainggolan dan Ketua OPS Onan Runggu.
Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon SH dalam koordinasi itu menambahkan, untuk mengedukasi dan membangun kesadaran masyarakat menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran merupakan tanggung jawab semua pihak. Oleh karena itu, budaya penggunaan alat keselamatan pelayaran di atas kapal sangatlah penting.
“Mengingat baru-baru ini terjadi insiden KMP Ihan Batak yang berimbas pada timbulnya korban jiwa dan kerugian harta benda, diminta kesadaran pemilik kapal akan kewajibannya melengkapi kapal-kapal mereka dengan alat-alat keselamatan pelayaran,” tegas Josua.